Sukses

Jawa Tengah, Provinsi Paling Rawan Bencana di Indonesia

Wakil Gubernur Jawa Tengah menerima kunjungan dari Palang Merah Indonesia Pusat dan peserta AHA Centre

Liputan6.com, Jakarta Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi yang paling rawan di Indonesia.  Pemerintah daerah sangat terbantu oleh PMI, meskipun telah ada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, peran PMI juga sangat bermanfaat bagi masyarakat. 

“PMI tanpa diperintah sudah langsung jalan saat terjadi bencana di Jawa Tengah secara aktif dan antisipatif,” ujar Heru Sudjatmoko mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang sedang dinas ke Sumatera.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko, menerima kunjungan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan peserta ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) di Wisma Perdamaian - Semarang, Minggu malam (26/4).

Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com pada Senin (27/4/2015), kunjungan ini merupakan bagian dari program AHA yang melaksanakan pendidikan dan latihan di Pusdiklat PMI Jateng - Semarang, hingga 30 April mendatang.

Didampingi Sekjen PMI, Ritola Tasmaya, dan Ketua PMI Jateng, Imam Triyanto, Wagub merasa, Jawa Tengah terhormat karena telah menjadi tuan rumah Red Cross and Red Crescent Induction Course yang diikuti 16 orang peserta dari negara-negara di ASEAN. 

Pertemuan yang diawali dengan sajian tari Gambyong ini dihadiri pula oleh Head of Delegation IFRC Asean, Anne Leicre, dan Delegasi IFRC Asia Tenggara, Georgio Ferrario, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, H Sumarsono, dan beberapa kepala dinas dilingkungan Pemprov. Jateng. Selain di Semarang, peserta juga akan melakukan kegiatan kunjungan ke Griya PMI Surakarta dan PMI Yogyakarta.

Terjadinya bencana gempa di Nepal, Sekjen PMI, Ritola Tasmaya, mengungkapkan bahwa PMI akan memberangkatkan personel yang akan bergabung dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC). “PMI akan memberangkatkan personel ke Nepal untuk bergabung bersama personel lain dari berbagai negara. Saat ini bandara di sana masih lumpuh,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini