Sukses

Ahli Bedah Indonesia Diundang ke Hong Kong untuk Bagi Ilmu

Kemampuan praktisi medis asal Indonesia kini semakin diakui masyarakat dunia.

Liputan6.com, Jakarta Kemampuan praktisi medis asal Indonesia kini semakin diakui masyarakat dunia. Dua orang dokter spesialis bedah saraf mikro dari Brain Spine Center (BSC) Surabaya mendapat undangan dari masyarakat di Hongkong untuk memperkenalkan teknologi bedah saraf terbaru di wilayah modern bekas koloni Inggris tersebut.

Undangan ini sekaligus dimanfaatkan untuk menjalankan misi diplomasi kesehatan, sekaligus menunjukkan kepada dunia internasional tentang kemajuan kedokteran Indonesia, khususnya bedah saraf di Surabaya.

Dalam seminar yang diadakan di area Causeway Bay, Hongkong, Jumat, (17/4/2015) dua orang spesialis bedah saraf asal Indonesia; dr. M. Sofyanto, Sp.BS dan dr Gigih Pramono, Sp.BS membagikan pengalamannya sekaligus edukasi kepada masyarakat lokal Hong Kong mengenai penanganan kasus saraf di Indonesia maupun di luar negeri.

Misalnya, nyeri separuh wajah, serta nyeri gusi dan gigi, yang ternyata merupakan pertanda adanya Trigeminal Neuralgia. Beberapa kasus bahkan menyebabkan penderita tidak tahan sampai bunuh diri.

Selain itu, tim dokter Indonesia ini juga mempresentasikan keahliannya menangani kasus Hemifasial Spasm, atau menurut istilah awam disebut wajah perot. Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala kedutan secara terus menerus, sampai akhirnya berakibat wajah merot. Gejala awal ini kerap diabaikan pasien, apabila tidak ditangani serius bisa menyebabkan wajah perot.

Spesialis bedah saraf dari Brain Spine Center dr. M. Sofyanto, SpBS menyebutkan, hal ini terjadi akibat perlengketan saraf no 7 yang ada di balik otak kecil dengan pembuluh darah. Sementara gejala trigeminal disebabkan oleh perlengketan saraf no 5 dengan pembuluh darah. Akibatnya muncul gejala ringan hingga keluhan berat disertai nyeri hebat berkepanjangan.

Dalam media briefing mengenai Key hole Surgery ini Dr. Sofyan menegaskan, teknik bedah ini memberi hasil operasi maksimal dan pasien bisa langsung pulang sehari usai operasi. Namun yang terpenting, masyarakat tahu sistem penanganan nyeri di Rumah Sakit di Indonesia sudah memenuhi bahkan melebihi standar Internasional. Ini tak lepas dari kualitas para praktisi medis yang terlibat didalamnya.

Seminar Temu Pasien yang diadakan oleh Brain&Spine Center (BSC) ini merupakan rangkaian edukasi dari Gathering BSC bagi para mantan pasien dan masyarakat luas. Juga sarana untuk pasien agar dapat berkomunikasi secara langsung dan saling mendukung satu sama lain.

Sejumlah roadshow edukasi telah diadakan di beberapa kota di Indonesia untuk edukasi masyarakat agar lebih memerhatikan gejala saraf ringan ini. Dr. Lilih Dwi Priyanto, M.MT, ketua Brain Spine Center (BSC) mengatakan, masyarakat perlu memahami pentingnya mengenal berbagai gejala ringan yang dialami tubuh akibat aktivitas fisik sehingga tidak mengabaikan begitu saja.

Melalui Brain&Spine Community yang tersebar luas di berbagai penjuru wilayah Indonesia dan kini mulai merambah ke sejumlah negara di Asia, para mantan pasien juga dapat memperoleh informasi terbaru perawatan dan tindakan dengan teknologi terkini dalam mengatasi gangguan yang dialami.

Edukasi pada masyarakat
Brain Spine Center (BSC), adalah lembaga yang memberi edukasi pada masyarakat mengenai sakit yang berada di lingkup bedah saraf di antaranya trigeminal neuralgia (sakit separuh wajah), hemifacial spasm (wajah merot) serta cervical (saraf yang terjepit di tulang leher).

Saat ini, BSC telah memiliki puluhan relawan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang sebagian besar mantan pasien yang berhasil disembuhkan. Komunitas ini diketuai oleh DR. Lilih Dwi Priyanto, M.MT, yang secara kebetulan juga mantan pasien hemifacial spasm.

Brain & Spine Center hingga saat ini bekerjasama dengan RS Bedah Surabaya dan Surabaya National Hospital. Informasi lebih lanjut mengenai Brain & Spine Center dapat diakses melalui www.brainspine.co.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.