Sukses

Dokter Umum Bisa Bantu Ahli Penyakit Dalam Kurangi Kasus Diabetes

Dokter umum berperan penting menekan laju kasus diabetes di tingkat layanan kesehatan primer

Liputan6.com, Jakarta Dokter umum berperan penting menekan laju kasus diabetes di tingkat layanan kesehatan primer. Sayang, masih banyak yang kurang terlatih sehingga belum siap mengimbangi jumlah diabetesi di Indonesia.

Andai saja banyak dokter umum terlatih, diharapkan dapat `membantu` kerja para pakar endokrin yang jumlahnya hanya 100 orang. Padahal, dari hasil survei kesehatan nasional 2013 dan perkiraan IDF 2015, jumlah diabetesi mencapai 9,1 juta.

Melihat kondisi itu, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) membuat satu program Partnership in Diabetes Control in Indonesia (PDCI). Sekitar 5.000 dokter umum dan 500 internis spesialis penyakit dalam akan ditingkatkan kapasitasnya dalam penanganan penyakit diabetes.

"Kalau dokter umum terlatih, mereka bisa menangani lebih dari 60 persen pengidap diabetes. Itulah yang diharapkan," kata Ketua PERKENI Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, SpPD KEMD, FINASIM dalam diskusi bertajuk `Arti Penting Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Pengendalian Diabetes` di Holiday Inn Hotel, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/4/2015)

Dalam kesempatan itu, Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Pradana Seowondo, SpPD, KEMD, menambahkan, dokter umum pun dapat membantu pasien mengontrol pasien agar terhindar dari diabetes yang semakin parah.

"Empat faktor seperti gula darah, kolesterol, berat badan, dan tekanan darah harusnya dapat dikontrol oleh dokter umum. Nyatanya, jarang mencapau target," kata Pradana.

PDCI pertama kali diluncurkan pada 2012, sampai awal 2015 PDCI telah dilaksanakan dalam 5 gelombang dengan 33 kali pelatihan. Dari pelatihan tersebut, sebanyak 2500 dokter umum dan 300 internis berhasil dilatih dalam diagnosa dan tata laksana diabetes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini