Sukses

Penderita Tuberkulosis Berisiko Idap Penyakit Lain

Pasien TB juga berisiko mengalami infeksi virus lain

Liputan6.com, Jakarta Tuberkulosis (TB) yang disebabkan infeksi bakteri 'Mycobacterium tuberculosis' ternyata bukan penyakit yang berdiri sendiri. Pasien TB juga berisiko mengalami infeksi virus lain, atau sebaliknya TB mudah diidap oleh pasien dengan gangguan kekebalan tubuh.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H,DTCE, mengatakan, setidaknya ada 5 jenis TB yang harus diwaspadai;

1. TB HIV

Tjandra Yoga mengatakan bahwa sepertiga dari 35 juta jiwa ODHA (orang dengan HIV) di dunia memiliki kuman tuberkulosis (TB) yang tergolong laten.

"TB laten artinya kuman TB sudah ada di setiap tubuh manusia," katanya. "Pada ODHA, jika kekebalan tubuhnya rendah, 30 kali lebih besar untuk kuman menjadi aktif," kata Tjandra Yoga menambahkan.

Ada pun penanggulangan yang dapat dilakukan adalah;

- Jika dokter menerima pasien TB, periksalah kemungkinan HIV. Kalau pasien HIV, periksalah kemungkinan TB.
- Diberi obat pencegahan
- Pengendalian infeksi agar tidak terjadi penularan.

2. TB DM

Tjandra Yoga menyebut jumlah pasien TB DM jauh lebih banyak dibanding ODHA. Saat ini ada 350 juta jiwa di dunia yang diketahui mengidap diabetes militus (DM). Diprediksi, dari 350 juta jiwa ini akan mengalami kenaikan sebanyak 50 persen pada 2030.

"DM tipe sua berhubungan erat dengan makanan. Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang manis-manis," kata Tjandra Yoga dalam diskusi bertajuk Indonesia Bebas TB: Inovasi Dalam Pengobatan Multi Drug Resistant TB di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (27/3/2015)

Dia melanjutkan, pengobatan kedua penyakit ini saling mendukung satu sama lain. Jika pasien TB tidak diobati, penyakitnya akan sulit sembuh karena daya tahan tubuh jelek. Padahal, obat TB dapat membantu mengobati DM.

3. TB Rokok

Dua puluh persen penyakit TB berhubungan dengan rokok. Walaupun tidak sakit, perokok lebih sering tertular TB. Karena merokok dapat juga menurunkan kekebalan tubuh.

"Penanggulangannya ada 5. Pasien harus ditanya kebiasaan merokoknya, dokter memintanya untuk berhenti merokok, cek seberapa sering merokoknya, membantunya berhenti merokok, lalu diatur dengan mengontrol TB-nya," kata Tjandra Yoga menerangkan.

4. TB Perempuan

"Setiap satu menit, satu orang perempuan di dunia meninggal akibat TB. Dan berisiko enam kali lebih besar kematian bayi pra natal, serta kematian prematur," kata dia menerangkan.

5. TB MDR

TB MDR adalah TB yang sudah resistent dengan pengobatan standar lini pertama. Sehingga harus diobati dengan rejimen baru yang lebih banyak, serta durasi pengobatan yang memakan waktu selama dua tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini