Sukses

Hindari 5 Kebiasaan Membahayakan Kala Menyetir

Berikut lima kebiasaan yang sebabkan kecelakaan.

Liputan6.com, New York- Sekitar 1,3 juta orang di seluruh dunia meninggal dalam kecelakaan di jalan setiap tahunnya. Menjadikan salah satu dari sepuluh penyebab kematian. Selain itu, sekitar 20 -50 juta masyarakat dunia terluka atau mengalami cacata gara-gara kecelakaan di jalan setiap tahunnya.

Untuk mencegah hal-hal tidak menyenangkan di atas terjadi, hindari kebiasaan mengemudi yang berbahaya seperti dilansir Healthmeup, Rabu (25/3/2015) berikut.

1. Menyetir kala lelah
Kala lelah, tubuh memiliki reaksi lebih lambat dan cenderung tertidur di balik kemudi setir. Biarkan tubuh Anda istirahat dengan tidur sebentar lalu kala sudah kembali segar baru boleh ambil kemudi.

2. Mengemudi di bawah pengaruh alkohol
Komsumsi alkohol maupun narkotika merupakan salah satu penyebab kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya. Alkohol berlebih mengganggu kemampuan tubuh untuk bereaksi. Lalu, bila Anda mabuk segera pulang ke rumah naik taksi.

3. Kecepatan tinggi
Beberapa penelitian tunjukkan bahwa semakin cepat kecepatan yang dijalankan, semakin parah kecalakaan mobil yang terjadi. Jadi, kendalikan kecepatan kendaraan Anda dalam batas normal.

4. Bermain ponsel
Manusia modern tak bisa lepas dari ponselnya, termasuk saat mengemudi. Namun ini sama saja artinya membahayakan tubuh Anda sendiri. Melihat ke arah layar ponsel meski hanya sejenak mampu membuat perhatian Anda tersita.
Beberapa penelitian tunjukkan bahwa otak manusia tidak mampu lakukan banyak aktivitas dalam waktu bersamaan. Lebih baik fokus saat menyetir, lupakan pesan kala mobil berjalan.

5. Tidak pakai sabuk pengaman
Beberapa orang nyatakan bahwa mengenakan sabuk pengaman buat tak nyaman sehingga memilih untuk melepaskannya. Tapi sabuk pengaman merupakaan alat yang bantu Anda lebih aman kala terjadi kecelakaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini