Sukses

Ini Beda Gejala Sakit Jantung dan Serangan Jantung

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA mempetakan tanda-tanda penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Mengupas anggapan masyarakat seputar gejala penyakit jantung yang kerap membingungkan, kali ini Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA mempetakan tanda-tanda penyakit jantung.

Menurut dokter yang berpraktik di RS Pertamedika Sentul ini, gejala penyakit jantung dibedakan menjadi sakit jantung dan serangan jantung. Lebih jelasnya, berikut ulasannya:

Sakit jantung

1. Sakit dada

Gejala sakit jantung biasanya adalah nyeri di bagian dada. Bedanya dengan serangan jantung, biasanya sakit dada yang muncul pada penderita sakit jantung ini stabil dan terjadi ketika selesai beraktivitas atau sedang emosi. Selain itu, waktunya kurang dari 5-10 menit dan hilang dengan istirahat.

2. Sesak napas

Gejala ini umum terjadi karena adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner. "Koroner itu nama urat di dinding jantung yang bekerja untuk memompa jantung. Kalau ada penyempitan atau penyumbatan itu yang disebut penyakit jantung koroner. Sulit bernapas ini salah satu gejala jantung koroner," kata Hasril.

3. Jantung berdebar-debar dan muncul gejala lain

Gejala lain juga bisa muncul apabila terjadi gangguan fungsi jantung. Selain jantung berdebar, biasanya juga disertai mual, muntah, pingsan dan rasa berat dada yang didefinisikan sebagai nyeri seperti ditekan benda keras. "Kalau sakit jantung, biasanya efek obat yang dibawah lidah akan membantu."

 

Serangan Jantung

Ketika terjadi serangan jantung, gejalanya yang muncul cenderung lebih parah. Misalnya sakit dada hebat, timbul mendadak, dan rasanya seperti ditekan benda berat. 

"Sakit dada yang lamanya bisa terjadi 10-15 menit dan gejala ini tidak hilang dengan istirahat ataupun obat dibawah lidah untuk melebarkan pembuluh darah koroner. Kalau tidak hilang dengan istirahat, dan disertai keringat dingin, mual, muntah, sesak, nyeri punggung tembus ke punggung, menjalar ke tangan kiri, kadang menjalar ke rahang, leher seperti tercekik, ini adalah tanda-tanda serangan jantung," jelas Hasril.

Hasril menegaskan, bila gejala ini muncul dan belum terdiagnosa, maka pasien harus dibawa ke RS terdekat. Sebab kebanyakan orang kadang tidak tahu dan berpikir yang dialaminya itu angin duduk atau masuk angin. Tak jarang, banyak orang akhirnya mengerok kulit mereka dan akan memperlama akses ke RS.

"Serangan jantung terjadi akibat pembuluh koroner yang tertumpuk lemak. Ketika serangan jantung, kerak pembuluh darah pecah, dan tubuh akan mencoba menutup pecahan kerak tersebut dan akhirnya membentuk bekuan darah. Kalau bekuan darah ini terjadi sangat banyak, maka pembuluh darah akan membuat aliran darah buntu dan menyebabkan serangan jantung yang hebat," jelasnya.

Menurut Hasril, tujuan serangan jantung hebat ini adalah melancarkan bekuan darah yang buntu. "Sebagai analogi, pembuluh darah adalah jalan tol sedang ada demo sehingga tertutup oleh massa dan membuat mobil tidak bisa masuk.  Saat terjadi pembekuan darah, otot jantung tidak dapat makanan dan terjadi kematian otot jantung. Sukur kalau hanya pompa lemah, tapi kalau sampai mengganggu sistem listrik jantung maka akan timbul gangguan listrik yang sangat cepat atau disebut ventricular cardiomyopathy. Cepat sekali listriknya sehingga menyebabkan pasoekan darah ke seluruh tubuh dan otak berkurang, ini yang menyebabkan kematian mendadak akibat buntu aliran darah dan menganggu listrik jantung. Jadi kematian mendadak paling sering adalah gangguan irama jantung yang sangat cepat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini