Sukses

Awas, Rasa Iri Bisa Jadi Depresi Saat Lihat Facebook

Tak perlu membandingkan kehidupan Anda dengan teman atau saudara.

Liputan6.com, New Delhi Aneka informasi perkembangan kehidupan teman bisa dilihat dari News Feed di laman Facebook. Mulai dari foto pernikahan teman, rasa bahagia keluarga muda teman, keberhasilan saudara memeroleh beasiswa ke luar negeri, kesuksesan saudara bekerja di perusahaan multinasional. Kemungkinan ada dua hal yang muncul, rasa ikut bahagia atau rasa iri. Nah, waspada bagi Anda yang memiliki perasaan iri bisa berubah jadi depresi.

Menurut profesor dan ketua komunikasi strategi di sekolah jurnalistik University of Missouri, Margaret Duffy memang terdapat perbedaan setiap orang melihat perkembangan teman atau saudara di sosial media.

"Melihat laman Facebook bisa jadi hal menyenangkan dan sehat jika memanfaatkan sosial media untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman lama termasuk hal-hal menarik dan penting dalam kehidupannya," terang Duffy.

"Namun, jika Facebook digunakan untuk melihat betapa baik kemampuan finansial atau bahagiannya seorang teman atau saudara yang menimbulkan rasa cemburu maupun iri dapat menyebabkan perasaan depresi," papar Duffy seperti dilansir laman The Times of India pada Kamis (5/2/2015).

Fakta ini didapatkan Duffy bersama rekannya mahasiswa doktoral, Edson Tandoc, lewat survei pada pengguna muda Facebook. Ditemukan bahwa mereka yang menggunakan sosial media untuk melihat seberapa hebat teman atau saudara lalu dibandingkan dengan kondisi diri sendiri akan menimbulkan gejala depresi, sementara mereka yang hanya menggunakan Facebook sebagai koneksi tidak mengalami penderitaan apa-apa.

"Kami menemukan, bahwa jika pengguna Facebook sering merasa iri akan kehidupan saudara dan teman-temannya di sosial media ini, mereka jauh lebih mungkin untuk melaporkan perasaan depresi," catat Duffy.

Oleh karena itu, Duffy mengingatkan bagi pengguna Facebook untuk menyadari risiko ini. Sehingga bisa menghindarkan dari perasaan iri berlebih saat ber-Facebook-an.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini