Sukses

6 Fakta Menakjubkan Arti Tendangan Bayi di Perut

Inilah beberapa fakta menakjubkan yang harus Anda ketahui tentang tendangan bayi

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil tentu merasakan sesuatu yang spesial ketika janin di dalam kandungan menendang. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa artinya tendangan sang janin itu atau tendangan sebagai cara untuk menyampaikan sesuatu kepada ibunya?

Berikut beberapa fakta menakjubkan yang harus Anda ketahui tentang tendangan bayi selama kehamilan seperti dilansir Healthsite, Rabu (4/2/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1-3


1. Tendangan bukan sekadar tendangan

Kita semua tentu tahu janin terus tumbuh dan itu mulai bergerak di rahim. Tendangan itu merupakan gerakan janin di dalam rahim.

Meskipun disebut tendangan, gerakan itu mungkin termasuk gerakan diafragma, cegukan, gerakan tangan, pindah dari satu sisi ke sisi lain, jungkir balik dan masih banyak lagi.

"Namun, tidak semua gerakan ini dirasakan oleh ibu," kata Spesialis Kandungan di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani Dr Shantala Vadeyar.

Ketika bayi Anda mulai menendang, mungkin Anda merasakan anggota tubuh Anda meregang di minggu-minggu awal seperti bergetar atau hanya perasaan mendesis di perut.

2. Bayi menendang sebagai tanggapan apa yang terjadi di lingkungan Anda

Bayi Anda di dalam rahim mencoba meregangkan anggota badannya untuk bersantai atau berpindah sehingga Anda merasakan tendangan.

"Gerakan-gerakan ini atau tendangana dalah bagian dari perkembangan normal dari bayi Anda. Seorang bayi mungkin juga bergerak atau menendang untuk menanggapi rangsangan eksternal seperti suara, cahaya atau bahkan makanan yang dikonsumsi ibunya," kata Dr Vadeyar.

3. Bayi menendang setelah ibu makan

Bayi yang sehat berkembang dengan kecepatan yang diharapkan bisa menendang sekitar 15 sampai 20 kali sehari.

"Biasanya mereka akan lebih banyak menendang setelah makan atau sebagai respons terhadap suara keras," kata Dr Vadeyar.

3 dari 3 halaman

4-6


4. Bayi mulai menendang sedini mungkin pada sembilan minggu

"Tapi tendangan itu hanya bisa terdeteksi dengan menggunakan USG dan terlalu dini bagi ibu merasakannya. Namun, seorang ibu bisa merasakan gerakan itu setelah 18 atau 19 minggu," kata Dr Vadeyar.

Ibu yang ingin merasakan tendangan di awal harus benar-benar sangat penuh perhatian, banyak ibu melewatkan tendangan pertama mereka dengan menganggapnya sebagai angin atau hanya getaran di perut.

Lain halnya setelah minggu ke-24, Anda mungkin merasa tendangan lebih sering.
Seorang ibu juga bisa merasakan tendangan dini pada minggu ke 13.

5. Tendangan berkurang ada yang salah

Bayi yang sehat akan menendang sekitar 15 sampai 20 kali sehari.

"Gerakan janin yang berkurang bisa meningkatkan kewaspadaan karena mungkin janin tak mendapat nutrisi atau oksigen yang cukup. Penilaian ibu dan janin ini dengan USG dan tes non stres, memeriksa pola denyut jantung janin juga harus dilakukan untuk mengevaluasi penyebab kurangnya gerakan janin," katanya.

Kadang-kadang masalah serius bisa terdeteksi dan persalinan perlu dipercepat untuk menyelamatkan bayi karena gerakan yang berkuran.

Ini tak seperti kepercayaan yang beredar. Bayi yang kurang menendang bukan menunjukkan ia tenang dan pendiam, tapi bayi Anda butuh bantuan.

Jika bayi tak bergerak selama lebih dari satu jam, meskipun ibunya makan sesuatu, maka ini harus diperhatikan. Kadang-kadang, gerakan janin cenderung melambat ketika kadar gula Anda menurun.

6. Tendangan berkurang tak selalu menunjukkan masalah

Kadang-kadang bayi juga beristirahat di dalam rahim untuk waktu selama 40-50 menit. Juga setelah minggu ke-36 mungkin gerakan janin berkurang karena ruang yang tersedia berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini