Sukses

Tenangkan Anak Mengamuk Jangan Pakai iPad

Sejumlah orangtua zaman sekarang lebih memilih memberikan anaknya iPad atau ponsel agar tenang ketika mengamuk. Padahal itu merusak otaknya.

Liputan6.com, London - Sejumlah orangtua zaman sekarang lebih memilih memberikan anaknya iPad atau smartphone (telepon selular) agar tenang ketika mengamuk. Padahal, cara ini bisa merusak otak anak-anak.

Peneliti menemukan, menggunakan media seperti telepon selular (ponsel) agar tenang bisa mencegah perkembangan anak dengan metode peraturan diri sendiri.

Meskipun aplikasi e-book dan belajar membaca terbukti berguna, tapi ini sampah jika digunakan pada anak-anak di bawah usia 2,5 tahun. Cara yang paling efektif itu jika dilakukan orangtua.

Penelitian sebelumnya menemukan anak-anak di bawah usia 30 bulan tidak bisa belajar dari televisi dan video, mereka bisa berinteraksi dari kehidupan nyata.

Menurut penelitian itu, bayi dan balita belajar dengan baik melalui tangan dan pengalaman tatap muka.

"Perangkat mobile ada di mana-mana dan anak-anak menggunakannya lebih sering di usia muda," kata Instruktur Klinis di Boston University School of Medicine, Dr Jenny Radesky seperti dilansir Mailonline, Selasa (3/2/2015).

Menurutnya, perangkat mobil ini bisa berdampak pada perkembangan dan perilaku anak-anak. "Telah dipelajari dengan baik bahwa keseringan menonton televisi menurunkan perkembangan bahasa dan keterampilan sosial anak-anak," kata Dr Radesky.

Ia menjelaskan, penggunaan media ponsel ini bisa menghabiskan waktu yang harusnya digunakan untuk berinteraksi dengan manusia secara langsung. "Penggunaan perangkat berat selama masih kecil bisa mengganggu perkembangan keterampilan empati, sosial, dan pemecahan masalah yang biasanya diperoleh dengan menjelajahi, bermain terstruktur dan berinteraksi dengan teman sebaya," katanya.

Perangkat ini, lanjut Dr Radesky, juga menggantikan kegiatan penting dengan tangan untuk pengembangan sensorimotor dan keterampilan visual motor.

"Jika perangkat ini menjadi metode utama untuk menenangkan dan mengalihkan perhatian anak-anak, apakah mereka akan bisa mengembangkan mekanisme internal mereka dalam membuat aturan sendiri," ujarnya.

Penulis menyarankan agar orangtua mencoba setiap aplikasi sebelum mengizinkan anak-anaknya mengaksesnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini