Sukses

6 Masalah Kesehatan Saat Berada di Pesawat

Tekanan, kelembapan, sembelit hingga oksigen yang kurang misalnya bisa menyebabkan pusing, kulit kering dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta Meski tampak menyenangkan, berada di ketinggian dalam pesawat atau melintasi zona waktu sebenarnya bisa memperburuk pikiran, kondisi tubuh dan ritme sirkadian. Tekanan, kelembapan, sembelit hingga oksigen yang kurang misalnya bisa menyebabkan pusing, kulit kering dan sebagainya.

Sebelum Anda membatalkan perjalanan dan memesan transportasi lain, simak ulasan keluhan yang sering dijumpai saat di pesawat, seperti dikutip Dailymail, Senin (2/2/2015), berikut ini:

1. Bau mulut

Banyak fungsi tubuh melambat saat dalam penerbangan. Salah satu kelenjar yang terkena dampaknya adalah berkurangnya air liur yang berarti lebih banyak bakteri tumbuh di dalam mulut.

Seperti kebanyakan makanan cepat saji, minuman manis dan cokelat bisa membuat makanan tertinggal di mulut sehingga menghasilkan senyawa sulfur yang menyebabkan bau mulut.

Antisipasi bau mulut dengan mengonsumsi makanan sehat, minum air dan sikat gigi setelah makan. Permen mungkin akan menutupi masalah tetapi tidak menghilangkan bau mulut untuk selamanya.

2. Kaki bengkak

Kaki bengkak atau Vena trombosis (DVT) bisa terjadi karena sirkulasi darah yang buruk. Duduk diam dalam waktu yang lama dalam kondisi sempit, dehidrasi dan tekanan udara di kabin yang rendah dapat berkontribusi untuk masalah ini.

Antisipasi DVT dengan bangun dan berjalan-jalan di dalam pesawat setelah satu jam. Jika Anda berada di sisi jendela sementara orang di samping Anda tertidur, Anda dapat mengangkat kaki ke atas dan ke bawah setiap setengah jam untuk membuat darah mengalir. Menggunakan kaus kaki juga akan membantu menjaga tekanan ke kaki bagian bawah sehingga sirkulasi darah bisa dijaga.

3. Kehilangan rasa

Pernah merasa aneh ketika hendak makan di pesawat? Jangan kaget, sebuah studi pada tahun 2010 menemukan bahwa kemampuan penumpang untuk mencicipi rasa asin dan manis bisa menurun hingga 30 persen selama dalam penerbangan.

Kehilangan rasa ini biasanya terjadi pada ketinggian antara 30.000 dan 35.000 karena tekanan udara semakin menurun di bawah 15 persen. Hal ini membuat saluran hidung dan selaput lendir di mulut Anda lembab dan menyulitkan indera untuk mengenal rasa yang berbeda.

Antisipasi hal tersebut dengan minum banyak air, dan secara teratur menjaga kelembaban mulut. Para ahli menyarankan minum satu atau dua gelas air per jam untuk membuat Anda tetap terhidrasi. Jika Anda memiliki pilihan, coba pilih makanan pedas, asam atau pahit untuk membuat rasa lebih kuat.

4. Pusing

Menipisnya kadar oksigen darah saat di pesawat bisa menurun hingga 93 persen. Jadi wajar bila Anda bisa mengalami kelelahan, sakit kepala dan pusing.

Antisipasi hal tersebut dengan menghindari minum alkohol , tetap fit, menurunkan berat badan dan tidak merokok.

5. Kulit kering

Di dalam pesawat terbang, oksigen bisa turun sampai dua persen dan kelembaban alami kulit Anda juga cepat menguap. Ini yang membuat seseorang bisa begitu terlihat kusam dan kering saat turun pesawat.

Terlebih lagi, jika Anda merasa stres. Karena stres dapat menghasilkan hormon kortisol yang membuat kulit kemerahan, dan mungkin berjerawat.

Antisipasi hal tersebut dengan perbanyak minum dan gunakan pelembap di tas Anda.

6. Sembelit

Duduk dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan dramatis pada tubuh Anda. Hasilnya, Anda akan mengalami kembung, sembelit dan sakit perut. Hal ini juga dapat disebabkan oleh perubahan jam sirkadian tubuh.

Antisipasi hal tersebut dengan menghindari makan banyak sebelum mengudara. Kemudian bangun dari kursi Anda dan bergerak setiap sejam sekali. Konsumsi makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan atau biji-bijian untuk membantu pencernaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini