Sukses

Tak Perlu Khawatir Efek Radiasi Pada Pengobatan Kanker

Paramedis tidak menampik bila efek radiasi dalam pengobatan kanker bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lain

Liputan6.com, Jakarta Paramedis tidak menampik bila efek radiasi dalam pengobatan kanker bisa menyebabkan sejumlah masalah pada kulit, mulut, saluran cerna hingga demam dan batuk. Namun tidak perlu khawatir karena hal ini bisa diminimalisasi dengan obat.

Seperti disampaikan Konsultan Bagian Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr
Marlinda Adham Sp.THT-KL (K) bahwa radiasi menggunakan energi pengion dan non pengion yang memiliki efek samping seperti misalnya leher kaku, sulit menelan makanan, sariawan dan sebagainya. Tapi pasti dokter bisa menanganinya.

"Iya, efek radiasi itu bisa ke kulit, fibrosis, sariawan, mual, muntah dan air liur berkurang. tapi harusnya pasien tidak perlu khawatir karena kita bisa tangani dengan obat. Jadi pada prinsipnya, pasien akan dibuat prima untuk terapi," kata Linda usai menghadiri acara Seminar Awam kanker di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Sabtu (31/1/2015).

Laman Dharmais mencatat, Radiasi merupakan salah satu modalitas standar pengobatan kanker disamping pengobatan kanker lainnya, yaitu pembedahan dan kemoterapi. Radiasi menggunakan energi pengion dan non pengion. Contoh dari energi pengion yaitu: Sinar X (Roentgen), sinar ɤ (Co60). Sedangkan energi non pengion seperti menggunakan panas (Hyperthermi). Pengobatan dengan radiasi dapat diberikan sendiri atau dapat juga dilakukan secara kombinasi, baik dengan pembedahan maupun kemoterapi. Radioterapi dapat diberikan pada semua jenis kanker dan stadium.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.