Sukses

Pengobatan Alternatif Harus Beri Informasi yang Benar ke Pasien

Pengobatan alternatif diharapkan bisa memberikan informasi yang benar mengenai penyakit khususnya kanker.

Liputan6.com, Jakarta Banyaknya pengobatan alternatif yang berada di lingkungan masyarakat mungkin tak bisa dihindarkan. Namun paramedis berharap, pelaku pengobatan alternatif bisa memberikan informasi yang benar mengenai penyakit khususnya kanker.

Seperti disampaikan Konsultan Bagian Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Marlinda Adham Sp.THT-KL (K) bahwa sebenarnya dalam pengobatan kanker, dari segi medis tidak menolak cara pengobatan alternatif. Hanya saja, informasi yang diberikan masyarakat seringkali keliru.

"Pengobatan alternatif di Indonesia ini banyak, ada yang secara agama, herbal, alat dan sebagainya. Tapi masalahnya, kadang mereka tidak memberikan informasi yang benar. Misalnya jika pasien memiliki benjolan kemudian ditusuk lalu dia beri obat dan keluar darah, mereka bilang itu bagus karena darah hitam atau darah kotornya keluar. Itu informasi yang nggak benar," kata Linda pada Liputan6.com saat Seminar Awam di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).

Linda menambahkan, pengobatan alternatif juga harus sadar ketika sebuah kasus atau penyakit yang tidak bisa ditanganinya perlu pengobatan.

"Mereka harus paham batasannya manakala itu bukan lahan mereka, mereka harus jujur. Karena medis pasti akan selalu menggunakan pengobatan berdasarkan evidence base atau riset untuk terapi dengan syarat keberhasilan dalam trial. Percobaan ini biasanya dilakukan pada pasien yang last stage atau tidak memiliki harapan hidup dna persetujuan dia. Jadi jangan sampai berkembang terapi yang belum diujicoba," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini