Satu Kalimat Doa Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta Hanya satu kalimat yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam lama facebooknya pada Minggu, 25 Januari 2015 pkl 16.04 WIB berbunyi "Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti." Meski berbahasa Jawa, tak semua orang Jawa mengerti makna kalimat ini.

Kalimat ini berarti, angkara murka atau kejahatan sebesar apa pun akan kalah atau hancur jika dihadapi dengan kelembutan dan kasih sayang. Ya kurang lebih seperti itu. Hanya saja kalimat ini sering muncul ketika seseorang merasa dalam kondisi tidak berdaya.

Kalimat ini muncul biasanya saat orang tersebut mengalami masalah dengan orang yang lebih kuat dan kuasa dari dirinya. Dia sedang bermasalah dengan orang yang berkuasa atau kuat sehingga tak mampu melawan. Akhirnya pilih diam dan menyerah dan berharap tuah suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti akan berlaku padanya.

Kalimat ini muncul dari seorang pujangga kondang asal Kraton Solo, Ronggowarsito yang pernah hidup tanah Jawa pada 1802-1873. Kalimat itu sebenarnya bagian dari tembang Kinanthi yang diciptakannya dan tertulis dalam Serat Ajipamasa atau Serat Witaradya atau Serat Pustaka Raja Wedha yang ditulis Ronggowarsito. Banyak nama tetapi sebenarnya itu satu buku. Buku itu berkisah tentang Raja Ajipamasa atau Kusumawicitra yang berkuasa di Kraton Pengging.

agra angkara winangun

Sudira marjayeng westhi

Puwara kasub kawasa

Sastraning jro Wedha muni

Sura dira jayaningrat

Lebur dening pangastuti

Ada juga yang menulis di baris keempat dengan “Wasita jro wedha muni”. Dua kalimat itu tidak memiliki makna yang berbeda.

Makna dari tembang itu kurang lebih menggambarkan seseorang yang memiliki kekuasaan besar yang mengakibatkan dia lupa diri. Dia mencoba memaksakan kehendak kepada siapa pun. Namun keangkaramurkaannya itu bisa luntur ketika dihadapi dengan penuh kelembutan, senyum dan kata-kata yang sopan.

Apakah Jokowi sedang mengalami hal itu? Mari kita doakan agar beliau kuat dan tetap amanah mengemban tugas negara yang mahaberat ini.