Sukses

Peneliti Temukan `Tersangka` Penyakit Ginjal Misterius

Inilah tersangka utama terjadinya penyakit ginjal misterius, glifosat, herbisida yang dapat mematikan sebagian besar tipe tanaman

Liputan6.com, Sri Lanka - Dua puluh tahun para peneliti mencari tahu penyebab utama dari penyakit ginjal misterius yang menerpa penduduk Sri Lanka. Selama dua dekade, penyakit menakutkan ini menelan korban sebanyak 20.000 orang.

Selama itu pula para peneliti bertanya-tanya siapa atau apa`biang kerok` di balik penyakit ginjal misterius ini. Meski penyebab utama belum diketahui, tapi korban yang berjatuhan memiliki kesamaan, yakni seorang pria dan berprofesi sebagai petani.

Tiga orang detektif ilmiah dari Sri Lanka turun tangan melakukan investigasi. Bak Sherlock Holmes, Dr. Channa Jayasumana, Dr. Sarath Gunatilake, dan Dr. Priyantha Senanayake menjelaskan kemungkinan terjadinya penyakit ginjal misterius di Sri Lanka.

Sejauh ini pestisida dan bahan-bahan kimia merupakan salah dua penyebab utama terjadinya penyakit ginjal misterius. Bila menoleh ke belakang, tepatnya 30 tahun sebelum penyakit ginjal misterius menyerang penduduk Sri Lanka pada 1990-an, Dr Channa cs setuju kalau kedua itulah penyebabnya.



Dr. Channa, mengatakan, sejak perubahan politik terjadi di Sri Lanka pada 1970, penduduk di sana dikenalkan dengan bahan kimia pertanian, khususnya pertanian padi. Namanya glifosat, herbisida berspektrum luas (dapat mematikan sebagian besar tipe tanaman) yang dapat mengedalikan gulma.

Awalnya glifosat tidak dirancang sebagai herbisida. Saat dipatenkan oleh Stauffer Chemical Company pada 1964, glifosat digunakan sebagai bahan untuk membersihkan kandungan mineral dari pipa-pipa di boiler dan sistem air panas lainnya.

Bahanya, sifat-sifat yang terkandung di dalam glifosat dapat menyatu dengan arsenik, kadmium, dan logam berat lain yang ditemukan di dalam air tanah dan tanah di Sri Lanka, Amerika Tengah, dan India. Dan dapat masuk ke dalam tubuh dengan beragam cara, bisa saja terhirup atau diserap melalui kulit. 



Lebih lanjut mereka, menjelaskan, bila sudah masuk ke dalam tubuh tidak menutup kemungkinan mencapai tubulus ginjal, di mana keasaman yang tinggi memungkinkan logam untuk membebaskan glifosat itu. Akhirnya mengakibatkan terjadinya gagal ginjal yang berujung pada kematian.

Namun hasil invesitigasi yang dilakukan ini masih dianggap `angin lalu`. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut apakah glifosat juga menjadi penyebab utama terjadinya chronic kidney disease of unknown origin (CKDu) di El Savador.

Sebab, pemerintah El Salvador sudah melarang penggunaan glifosat pada September 2013 dan sedang mencari alternatif yang lebih aman. Dan pada Maret tahun lalu, glifosat pun telah dilarang di Sri Lanka.

Melansir Truth-out, Jumat (23/1/2015), Dr Channa menjelaskan bahwa udara panas di Sri Lanka dan El Salvador dapat juga dijadikan penyebab terjadinya penyakit ginjal misterius. Ditambah pula dengan stres dan racun kimia yang masuk ke dalam tubuh para pekerja.

Dr Channa kembali menegaskan bahwa dari hasil satu penelitian yang dilakukan terhadap tikus, glifosat pun dapat menyebabkan terjadinya gangguan di payudara, hati, dan ginjal. Semua itu tergantung dari hormon masing-masing individu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.