Sukses

5 Masalah Perilaku Remaja dan Cara Mengatasinya

Berikut adalah 5 cara mengatasi perilaku remaja.

Liputan6.com, Jakarta Perilaku remaja seringkali tidak bisa dipahami oleh orangtuanya sendiri. Perilaku tersebut bahkan terkadang dianggap bermasalah. Padahal, perilaku remaja tersebut terkait erat dengan perkembangan psikologis sehingga pada dasarnya merupakan perkembangan yang alami dan semua orang akan atau pernah mengalaminya.

Saat seorang anak beranjak remaja maka beberapa perubahan akan terjadi pada fisik dan mentalnya.

Perubahan pada aspek fisik pada laki-laki misalnya, ditandai dengan tumbuh pesatnya testis dan melebatnya bulu-bulu pada tubuh. Untuk perempuan, beberapa perubahan yang terjadi adalah mereka akan mengalami menstruasi dan pertumbuhan pada buah dada dan pinggul.

Selain pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perkembangan kognitif dan emosi. Seorang yang masuk dalam masa remaja akan mulai berpikir logis dan abstrak, bertindak agresif seperti cenderung akan melawan segala aturan yang diberikan pada dirinya.

Karena perubahan-perubahan inilah remaja akan bersikap berbeda kepada orangtuanya. Remaja akan cenderung berprilaku negatif terhadap orangtuanya, misalnya melanggar semua aturan yang telah ditetapkan.

Terkadang, orangtua akan menyerah dan membiarkan perilaku anaknya begitu saja. Ini bukanlah cara yang benar. Dengan pendekatan yang tepat, pada orangtua dapat memecahkan masalah perilaku anak mereka yang beranjak remaja.

Untuk para orangtua, berikut adalah 5 perilaku remaja yang cenderung negatif dan bagaimana cara mengatasinya seperti yang dilansir dari WebMD, Rabu (21/1/2015).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Anak terlihat seperti membenci Anda

1. Anak terlihat seperti membenci Anda

Saat masih kecil, anak Anda begitu manja. Mereka nampaknya tidak mau sedetik pun jauh dari Anda. Tetapi, saat beranjak remaja, mereka justru terlihat sangat membenci Anda. Mereka tidak mau lagi dekat-dekat dengan Anda. Saat Anda mendekat, mereka justru akan menjauh.

Solusi

Tidak bisa dipungkiri, kadang orangtua merasa sangat terluka oleh sikap tersebut. Dalam kondisi seperti ini, yang bisa Anda lakukan adalah mendiamkannya sama sekali. Dengan berprilaku seolah tidak acuh maka suatu saat anak Anda akan melunakkan sikapnya.

 

3 dari 6 halaman

Bergantung pada alat telekomunikasi

2. Bergantung pada alat telekomunikasi

Alat telekomunikasi yang semakin canggih justru membuat remaja tidak komunikatif di rumah. Alih-alih mengobrol dengan orangtuanya, para remaja lebih senang untuk chatting dengan teman-teman sekolahnya.

Solusi

Melarang remaja menggunakan alat elektronik sama sekali bukanlah solusi untuk masalah ini. Solusi yang dapat dilakukan adalah jangan berikan dia uang khusus untuk membeli pulsa. Dengan menanggung biaya sendiri maka mereka bisa saja membatasi komunikasi dengan teman-temannya saat di rumah.

 

4 dari 6 halaman

Pulang larut malam

3. Pulang larut malam

Banyak orangtua yang memberikan batasan jam malam bagi remajanya berada di luar rumah. Misalnya, aturan di rumah menetapkan bahwa batas terakhir berada di luar rumah adalah pukul 10 malam. Tetapi kenyataannya, banyak remaja yang tidak peduli dengan aturan ini. Mereka akan seenaknya pulang jam 11, atau bahkan lebih malam lagi.

Solusi

Untuk masalah ini, mendiskusikan dengan anak Anda adalah cara terbaik. Jangan buat aturan satu arah, Anda juga perlu mendengar pendapat Anak. Sebelum anak keluar rumah, pastikan ada kesepakatan kapan dia akan pulang tanpa menanyakan secara detail apa saja yang akan dilakukannya di luar. Saat hal ini tetap dilanggarnya, maka saatnya Anda perlu bersikap keras, misalnya tidak mengizinkannya keluar di akhir pekan.

5 dari 6 halaman

Bergaul dengan orang yang tidak Anda suka

4. Bergaul dengan orang yang tidak Anda suka

Anda tidak akan bisa membatasi anak untuk bergaul dengan orang tertentu saja. Karena itu, terkadang Anda melihat anak Anda bergaul dengan orang yang tidak Anda sukai, misalnya karena penampilannya atau latarbelakang keluarga.

Solusi

Berikan pengertian pada anak bahwa Anda tidak menyukai teman-temannya dengan alasan yang jelas. Berikan alasan-alasan kemungkinan apa saja yang dapat menimpa anak Anda jika masih bergaul dengan mereka. Biarkan juga anak Anda berbicara untuk membela diri dan tanggapannya terhadap ketidaksukaan Anda.

 

6 dari 6 halaman

Semuanya seperti drama

5. Semuanya seperti drama

Beberapa hal kecil yang Anda bicarakan pada anak selalu direspons secara berlebihan. Para remaja selalu menganggap apa yang dibicarakan orangtuanya selalu dalam rangka untuk mengekang mereka.

Solusi

Hal tersebut memang akibat dari perkembangan psikologis remaja. Cara mengatasi masalah ini adalah mencoba untuk dekat dengan anak seperti dengan teman sebaya. Katakan padanya bahwa Anda ingin pacarnya datang ke rumah, misalnya. Dengan bersikap seperti itu, anak Anda akan berkesimpulan bahwa Anda adalah orang yang terbuka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.