Sukses

Dampak Bila Bekerja 48 Jam dalam Seminggu

Jangan bekerja terlalu lama di kantor. Para peneliti mengingatkanagar bekerja tidak melebihi 48 jam dalam seminggu.

Liputan6.com, London Para peneliti mengingatkan untuk bekerja tidak melebihi 48 jam dalam seminggu agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya. Kenyataannya para pekerja dituntut untuk menyelesaikan semua pekerjaan kantor selama 10 jam dalam sehari, dan 60 jam dalam seminggu.

Dalam studi yang dilakukan tahun lalu, para peneliti menemukan adanya hubungan yang erat antara waktu kerja yang terlalu lama dengan risiko besar mengonsumsi alkohol. Sedangkan mengonsumsi alkohol, berkaitan erat juga dengan risiko penyakit hati, kanker, stroke, penyakit jantung koroner, dan masalah kesehatan mental.

Profesor dari Finlandia Institue of Occupational Health, Marianna Virtanen, mengatakan, studi yang dilakukan ini masih dalam skala kecil, hanya menganalisa 333.693 dari 14 negara. Hasilnya, 18 penelitian menunjukan bahwa pekerja yang menghabiskan waktu selama 49 sampai 54 jam dan 55 jam atau lebih selama seminggu ditemukan memiliki risiko lebih besar sekitar 12 sampai 13 persen, bila dibandingkan dengan pekerja yang hanya menghabiskan waktu selama 35 hingga 40 jam.

Melansir laman Daily Mail, Jumat (16/1/2015), para peneliti masih terus mencari tahu apakah dampak ini benar-benar terjadi. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa meminum segelas anggur atau bir di akhir minggu dapat membantu para pekerja mengurangi stres dan tekanan selama bekerja untuk jangka waktu yang lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini