Sukses

4 Dokter Berparas Ganteng Part II

Inilah daftar dokter ganteng

Liputan6.com, Jakarta Profesi dokter kerap diidentikan dengan sekumpulan orang pintar yang selalu berpikir serius, yang tidak memiliki waktu untuk mengurusi penampilannya.

Padahal, bila kita membuka mata sedikit saja, cukup banyak jumlah dokter yang memiliki paras ganteng, yang dapat dijadikan nilai plus bagi seorang dokter.

Bila sebelumnya telah dibeberkan siapa saja 6 orang dokter yang bertampang ganteng dari yang berusia muda hingga yang tua, kali ini kami akan menambahkan daftar dokter yang layak disejajarkan oleh para dokter tersebut.

Berikut daftar dokter bertampang ganteng yang berhasil tim Health-Liputan6.com kumpulkan pada Rabu (14/1/2015)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. 1. Drg. Andy Wirahadikusumah



1. Drg. Andy Wirahadikusumah, Sp. Prostho

Bila Anda melihat iklan Pepsodent yang terbaru, pasti sudah tidak asing lagi dengan wajah dokter ganteng yang menjelaskan tentang kesehatan gigi. Ya, dia adalah dokter Andy.

Sebelum menjadi bintang iklan Pepsodent, Andy yang berpraktik dan mengajar sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti pun telah lebih dulu membintangi banyak iklan dengan sejumlah produk yang berbeda.

Andy merupakan dokter yang tidak hanya ganteng, tapi juga memiliki tubuh yang bugar. Wajar, sesibuk apa pun dia, selalu menyempatkan diri untuk berolahraga, baik itu di fitness atau bermain basket.

Pria yang gemar membaca buku motivasi tentang hidup seperti Notes From Qatar dan Life is Beautiful memilih profesi dokter gigi, karena sejak dulu sangat tertarik di bidang kesehatan.

"Tentunya, dapat membantu orang banyak. Apalagi tingkat kesehatan gigi di Indonesia boleh dikatakan masih kurang

3 dari 5 halaman

2. 2. Indra Hadikrishna



2. Indra Hadikrishna

Pria bertahi lalat merupakan staf pengajar di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokter Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung, Jawa Barat.

Pria yang gemar berolahraga futsal, berenang, dan selalu menyempatkan untuk tidur pun adalah dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

"Alasan memilih dokter, karena waktu mau ambil jurusan teknik, saya kurang suka hitung-hitungan. He he he," kata Indra saat ditanya alasan dia memilih profesi dokter.

"Tentunya selain dapat menolong orang lain, ya," kata Indra menekankan.

4 dari 5 halaman

3. 3. Sandy Pamadya



3. Sandy Pamadya

Di pagi hari, Sandy menekuni profesi sebagai dosen mata kuliah Radiologi Dental Di Universitas Moestopo. Ketika sore menjelang, pria berkacamata ini membuka praktik dokter gigi tidak jauh dari rumahnya.

"Sedangkan di malam hari, saya memilih lanjutin bermain game yang belum tamat di laptop," kata Sandy sembari bercanda.

Sandy yang dikenal sebagai sosok doyan makan awalnya tidak tertarik pada dunia kedokteran gigi. "Ya, berhubungan sudah kepalang tanggung juga (saat itu kuliah semester 1 dan 2), akhirnya memilih untuk meneruskan saja. Lama kelamaan klop, soalnya saat praktik yang diandalin tidak hanya otak, tapi kemampuan juga harus oke," kata dia.

Namun, ada satu momen di mana Sandy membulatkan tekadnya untuk menjadi seorang dokter. Saat menjalani masa-masa co-ass, Sandy harus merawat salah seorang pasien untuk gigi tiruan jembatan. Ketika gigi tiruan itu berhasil dibuatnya, sang ibu mencium tangannya sembari mengucapkan terimakasih, sebagai tanda rasa puas terhadap kinerjanya.

"Padahal dia bayar sendiri, bukan saya juga yang bayarin. Perasaan seperti ini yang membuat saya priceless, nggak kehitung sama uang. Sesudah itu, semakin bulat tekad saya untuk menjadi seorang dokter gigi," kata Sandy.

5 dari 5 halaman

4. 4. Helmi Budimansyah



4. Helmi Budimansyah

Di kalangan para dokter gigi di Kota Bandung, Helmi dikenal sebagai dokter gigi gaul. Sesibuk apa pun jadwalnya menjadi dokter gigi di salah satu klinik swasta yang ada di Lembang, Bandung, Helmi selalu menyempatkan diri untuk berpetualang dengan motor offroadnya.

Menurut salah seorang perempuan yang pernah dekat dengannya, Helmi memiliki keunikan dari dokter lainnya. "Helmi itu doyan travelling, modifikasi motor, dan suka banget offroad," kata perempuan itu.

Sama seperti Sandy, Helmi pun tidak kepikiran bakal menjadi seorang dokter gigi seperti sekarang ini. "Karena saat itu, ITB tidak menerima saya. Jadinya nyasar ke FKG," kata Helmi menambahkan.

Lagipula, profesi dokter gigi di mata pria jangkung ini adalah pekerjaan yang cukup seru, sama seperti seniman, hanya beda bidang saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini