Sukses

Menu Khas Padang Ini Bikin Bobot Edward Turun 14 Kg dalam 14 Hari

Menu ayam asam padeh bantu Edward turunkan kolesterol plus pangkas berat badannya.

Liputan6.com, Jakarta Makanan Padang dikenal kaya santan dan lemak, tapi pengecualian dengan menu ayam asam padeh. Inilah yang dikonsumsi Edward (28) hingga berhasil membuat berat badan turun dari 74 menjadi 60 kg dalam waktu hanya sebentar, yakni 14 hari.

 

 

Sebelum bulan Puasa tahun 2014 lalu, berat badan pria yang bekerja di salah satu media ini berada pada angka relatif stabil antara 59-60 kg dengan tinggi sekitar 168 cm. Namun, sejak bulan Puasa lalu Idul Fitri hingga Idul Adha tahun lalu nafsu makannya tak terbendung, hasrat untuk mengosumsi makanan berlemak dan manis selalu ada.

"Sejak bulan puasa hingga Idul Adha berat badan saya terus bertambah hingga akhirnya 74 kg. Pada bulan November 2014 mulai muncul keluhan leher sakit dan badan lesu, akhirnya saya pergi ke dokter untuk mengecek apa penyebabnya. Jangan-jangan kolesterol naik," tutur Edward saat dijumpai Health-Liputan6.com ditulis Rabu (14/1/2015).

Betapa terkejutnya Edward kala diberitahu bahwa tingkat kolesterolnya di angka 385 mg/dl. Normalnya kolesterol normal berada di bawah 200 mg/dl dengan ambang batas 200-240 mg/dl.

"Dokter mengatakan jika pemilihan menu makan saya masih goreng-gorengan dan tinggi lemak bisa berbahaya untuk saya," tuturnya.

Keinginan untuk mengubah pola makan jadi lebih sehat pun datang. Akhirnya, ia memangkas semua makanan kesukaan, mulai dari makanan berminyak hingga makanan tinggi lemak. Ia langsung beralih ke makanan rendah lemak. Menu ayam asam padeh jadi salah satu pilihannya.

"Ibu saya sudah tahu tentang bagaimana makanan bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi karena ayah memiliki kolesterol tinggi. Jika dulu hanya menyediakan ayam asam padeh untuk ayah, kini ditambah plus untuk saya," tukasnya.

"Ayam asam padeh ini kan makanan padang yang tidak bersantan. Lalu, daging ayam yang dipakai adalah bagian paha yang minim lemak," tambahnya.

Selama satu bulan, menu makan siang dan malam Edward tidak berubah yakni nasi dan ayam asam padeh. Untuk memenuhi kebutuhan serat ia mengonsumsi buah yang tidak terlalu manis seperti terong belanda, plum, apel dan pisang. Camilan sore hari, roti gandum jadi pilihannya.

Untuk makan malam ia memberi jeda panjang antara waktu makan malam dan tidur. "Usai makan malam saya tidak langsung tidur, ada jeda sekitar tiga jam sebelum tidur," tuturnya.

Usai menjalani pola makan sehat selama 14 hari hasilnya membahagiakan. Kolesterolnya turun menjadi angka 250 mg/dl serta berat badannya turun 14 kg sehingga mencapai angka 60 kg.

Berita membahagiakannya lagi, dua minggu setelah itu kolesterolnya kembali turun di bawah angka 200 mg/dl dengan berat badan stabil di angka 59-61 kg hingga sekarang.

"Tapi perlu diingat bahwa niat awal saya untuk hidup sehat, bukan diet. Dampaknya pun berbeda karena hingga kini tetap saya jalankan " tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Olahraga bersama Anak

Selain membatasi makanan, Edward juga melakukan aktivitas fisik agar tetap sehat.  Latihan yang dilakukan memang bukan lari, renang, gym, atau aneka olahraga rutin lainnya. Ia memilih bermain bersama anaknya yang berusia 3,5 tahun usai pulang bekerja.

"Jangan salah, main sama anak usia balita itu bisa menguras energi. Mengikuti dia lari kesana kemari, lalu nanti minta gendong, lalu nanti minta apalagi," terang Edward.

Pada akhir pekan ia pun terkadang menemani sang anak berolahraga. Kesukaan buah hatinya sekarang sedang senang berenang. "Saya tidak cuma di pinggir kolam, tapi ikut nyemplung ke kolam menemaninya bermain," papar pria berambut ikal ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini