Sukses

Cegah Penyakit, Nia Dinata Rutin Mamografi dan Papsmear

Nia Dinata bersama sang suami memiliki tekad untuk rutin melakukan check-up. Bahkan ia rajin mamografi dan papsmear.

Liputan6.com, Jakarta Ketika menginjak usia 43 tahun, Nia Dinata bersama sang suami memiliki tekad untuk rutin melakukan check-up setahun sekali, saat berusia 45 tahun. Apalagi, Nia adalah sosok perokok yang belum bisa menghentikan kebiasaannya itu.

"Jadi memang aku dan suami berjanji untuk itu. Semoga saja itu bisa terus kami lakukan, apalagi itu kan bermanfaat," kata Nia kepada Health-Liputan6.com di SCTV Tower Lantai 14, Senayan City, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (13/1/2015)

Bahkan, niatan awal untuk setahun sekali melakukan check-up, berubah menjadi enam bulan sekali. "Karena aku wanita, enam bulan sekali check-up. Kayak mamografi dan papsmear," kata Nia.

Nia melakukan itu, karena sekarang ini sudah banyak rumah sakit khusus Wanita dan Anak, yang dinilai jauh lebih aman untuk wanita melakukan papsmear.

"Jangan takut untuk papsmear. Bagaimana pun mencegah lebih baik daripada kita tahu sudah jadi tumor," kata Nia menekankan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seruan Rutin Papsmear

Seruan Rutin Papsmear

Nia Dinata tak lupa mengajak seluruh perempuan untuk rutin melakukan pap smear dan mammografi setiap enam bulan sekali. Sedangkan bagi mereka yang belum menikah, Nia menganjurkan untuk melakukan itu satu tahun sekali.

Sutradara kenamaan satu ini meyakinkan bahwa pap smear dan mammografi tidak seseram yang dibayangkan oleh kebanyakan perempuan, yang membuat mereka enggan untuk melakukannya. Lagipula, ini merupakan tindakan pencegahan dan untuk mencari tahu seberapa sehatkah Anda.

"Mencegah lebih baik, daripada ketika sudah ada rasa sakit di badan kita, enggak tahunya sudah terlanjur ada tumor dan kanker," kata Nia.

Walaupun saat pengecekan diketahui ada kista, tapi ukurannya itu masih sangatlah kecil dan masih bisa dicegah untuk tidak membesar. "Atau kalau sudah ada kista, pasien akan dianjurkan untuk memantangi beberapa jenis makanan," kata Nia.

Misalnya saja yang dilakukan Nia Dinata. Meski tidak didiagnosa mengidap penyakit berbahaya, dirinya selalu berusaha untuk menyeimbangkan setiap asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

"Kalau di rumah, saya makannya harus ayam atau telur ayam kampung. Sayurannya pun harus organik, karena pestisida itu kan penyebab dari semua penyakit tersebut. Sayur dan buah pun harus lebih banyak daripada karbohidrat," kata Nia.

Tapi, semua itu dilakukan Nia saat berada di rumah saja. Saat berada di luar rumah, tidak mungkin Nia mengecek satu per satu makanan yang akan disantapnya. "Bukan berarti saya tidak makan bakso goreng, yah. Saya orangnya mencoba semua, tapi sedikit-sedikit saja, jangan berlebihan," kata Nia.

Nia pun menekankan, melakukan pengecekan ini penting dilakukan oleh seorang perempuan, agar hal-hal yang tidak diinginkan diketahui sedini mungkin.

"Dan mengapa harus rutin setiap enam bulan sekali? Walau pun di pemeriksaan pertama tidak terjadi apa-apa, kan belum tahu apa yang akan terjadi tahun depannya. Bisa saja kali ini tidak ada, besoknya diperiksa lagi ada. Jadikan ini rutinitas kita," kata Nia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini