Sukses

Kunci Tetap Produktif dan Awet Muda Ketika Sudah Tua

Inilah rahasia awet muda dan produktif ketika usia tua

Liputan6.com, Jakarta Tetap produktif dan memiliki kualitas hidup yang baik menjadi impian setiap individu ketika kelak menginjak usia tua. Sebenarnya, kunci untuk mendapatkan itu cukuplah sederhana, yaitu memiliki pola hidup yang sehat.

Sejak muda, kita diharapkan dapat menjalani pola hidup sehat, dan tetap mempertahankan kebiasaan baik ini hingga usia terus bertambah. Dengan cara mengurangi asupan kalori, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, lebih memilih mengonsumsi ikan daripada daging merah, minum yang cukup (8 sampai 10 gelas per hari), dan mengonsumsi madu 1 sampai 2 sendok makan sehari.

"Madu merupakan zat gizi penting karena berisi karbohidrat, asam amino, mineral, vitamin, serta enzim," kata Ari Fahrial Syam, MD.PhD,FACP dari Division of Gastroenterology Department of Internal Medicine, University of Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima Health-Liputan6.com, Kamis (1/1/2015)

Selain itu, jangan lupa untuk tidur yang cukup minimal 6 jam sehari, tetap berolahraga atau melakukan aktivitas gerak untuk membakar kalori dalam tubuh, dan menghindari kita dari stres.

Ari, menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukan Harvard Medical School, membuktikan bahwa diet Mediteranian berhubungan dengan hidup yang sehat dan umur yang lebih panjang.

Penelitian yang telah dipublikasikan ke dalam British Medical Journal pada Desember 2014, menyebutkan, diet ini sendiri lebih berfokus pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan termasuk padi-padian. Tentunya rendah lemak dan rendah dalam mengonsumsi daging merah, karena lebih dianjurkan mengonsumsi ikan.

"Diet Mediteranian ini banyak mengandung anti oksidan dan anti radang," kata Ari.

Terpenting, lanjut Ari, bila ingin tetap awet muda dan produktif di usia tua, usahakan untuk selalu berpikir positif, karena dapat membantu kita terhindar dari stres. "Stres sendiri merupakan faktor pencetus terjadinya berbagai penyakit kronis," kata dia.

Dampak lain dari stres adalah akan memperburuk penyakit kronik yang sudah diderita sebelumnya. Bahkan, penyakit kronik dapat diperberat karena adanya faktor stres, seperti kencing manis, penyakit jantung, stroke, hipertensi, penyakit reumatik baik sendi maupun non-sendi, gangguan seksual, gangguan buang air kecil, obesitas, kehilangan daya ingat, masalah kesuburan, gondok, dan lain-lain.

"Stres juga telah dihubungan dengan kejadian kanker yang merupakan salah satu penyebab kematian," kata Ari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini