Sukses

Hindarkan Anak Lihat Orang Mabuk di Tahun Baru

Pendampingan orangtua selama merayakan pesta tahun baru di pusat keramaian adalah harus.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Tahun Baru, beberapa lokasi akan diramaikan dengan berbagai acara. Bagi keluarga muda, tak ada salahnya lho mengajak putra putri Anda usia balita untuk bepergian ke tempat ramai dengan syarat orangtua mampu memberikan pendampingan dari awal hingga akhir. Sebaiknya orangtua menghindari anak melihat orang-orang yang mabuk di Tahun Baru.

"Masa anak-anak adalah masa eksplorasi jadi sebenarnya tak masalah mengajak anak untuk pergi ke tempat ramai. Anak bisa melihat aneka macam hal saat pesta perayaan tahun baru seperti musik, pertunjukkan seni, bertemu orang baru," tutur psikolog anak, Efnie Indiranie, M.Psi saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Rabu (31/12/2014).

Namun bukan berarti hanya sekadar melihat saja, orangtua wajib mendampingi anak selama pesta perayaan Tahun Baru. "Pendampingan orangtua saat perayaan Tahun Baru wajib dan harus dilakukan," tegas psikolog ini.

Pendampingan yang dilakukan misalnya menerangkan mengenai apa yang dilihat anak. Misalnya tentang pertunjukkan seni yang dilihat itu tentang apa, lalu alat musik yang digunakan.  

Orangtua pun bisa menjelaskan makna filosofis Tahun Baru dan untuk apa merayakan pesta ini. Bahwa pesta ini bukan sekadar hura-hura namun sebuah peringatan atas apa yung telah tercapai satu tahun terakhir.

Di tempat ramai juga banyak hal-hal yang tidak sepatutnya untuk dilihat anak, orang mabuk misalnya. Hindarkan dari tempat tersebut dan jika pun anak melihatnya jelaskan padanya bahwa hal tersebut tidak perlu untuk ditiru. "Hal ini bisa membuat anak mendapatkan pemahaman bahwa tidak baik melakukan hal tersebut," ungkap perempuan yang akrab disapa Efnie ini.

Peran orangtua yang sangat besar dalam pendampingan anak selama pesta tahun baru maka orangtua diminta tidak sibuk sendiri. "Untuk sementara tidak usah sibuk sendiri seperti membuka ponsel. Konsekuensi membawa anak ke luar rumah harus mendampingi secara penuh," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini