Sukses

Makan Kentang Goreng Berisiko Kena Kanker

Kentang goreng memang enak dijadikan kudapan. Namun, berhati-hatilah dengan risiko kanker yang ditimbulkan kentang goreng.

Liputan6.com, New York Kentang goreng memang enak dijadikan kudapan. Namun, berhati-hatilah dengan risiko yang ditimbulkan kentang goreng (french fries). Makanan ini termasuk yang memicu kanker.

Dalam penelitian terbaru, makan sehat dikaitkan dengan seperempat kemungkinan kanker payudara. Sedangkan makanan yang kurang sehat dikaitkan dengan kemungkinan delapan kali terkena kanker payudara.

Lantas mengapa makanan gorengan buruk buat kesehatan? Memanaskan minyak dengan suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa karsinogenik dan karsinogen yang dikenal seperti amina heterosiklik dan bentuk hidrokarbon polisiklik aromatik ketika ikan dan ayam dimasak pada suhu tersebut. Sedangkan pada tamanan, memasak dengan suhu tinggi bisa membentuk akrilamida.

Peneliti Taiwan mempelajari risiko kanker seumur hidup dan konsumsi kentang goreng. Peneliti memilih kentang goreng ini karena akrilamida banyak terkandung di dalamnya. Ini merupakan senyawa organik sederhana  yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan (menyebabkan kanker atau karsinogenik).

"Mereka memperkirakan, paling banyak, satu atau dua anak laki-laki dan perempuan dari setiap 10 ribu akan mengembangkan kanker dengan makan kentang goreng.  Ini tidak akan berkembang jika mereka tidak makan kentang goreng," tulis Dr. Michael Greger di Care2, Sabtu (27/12/2014).

Asupan Akrilamida ini dihubungan dengan kanker endometrium, kanker ovarium, kanker paru-paru, kanker ginjal, dan kanker kerongkongan. Sejak adanya penelitian pada 2008 tentang akrilamida yang memicu kanker, ibu hamil diimbau mengurangi kentang goreng. Hal ini untuk melindungi pertumbuhan tubuh dan otak bayi.

Pada penelitian makan sebungkus keripik kentang setiap hari selama sebulan terlihat akrilamida bisa menyebabkan peradangan, yang menjelaskan perannya dalam mengembangkan kanker.
 
Menurut Greger, tingkat risiko kanker pada anak laki-laki dan perempuan yang berhubungan dengan kentang goreng tergantung pada berapa lama dan panas digoreng. Di Eropa, industri makanan memiliki aturan sendiri dan mengontrol waktu gorengan untuk mengurangi kadar akrilamida.

Dengan temuan tersebut, para peneliti mendesak agar memasak dengan suhu serendah mungkin dan waktu memasak sesingkat mungkin.

Blanching (memutihkan) kentang bisa mengurangi pembentukan akrilamida, tapi perusahaan keripik kentang mengeluh. Tak hanya mengotori rasa juga akan mengurangi gizinya seperti kandungan Vitamin C.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.