Sukses

Cara Berikan Info Seks ke Anak Lewat Teknologi

Zaman sekarang anak-anak mudah mendapatkan informasi tentang seks dari teknologi yang ada. Karena itu cobalah dengan berbicara teknologi.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang memegang gadgdet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi tentang seks dari teknologi yang ada. Karena itulah cobalah menggunakan cara `berbicara teknologi` untuk informasi seks.

Anak-anak bisa tersandung dengan gambar-gambar mesum dari internet. Kata-kata `seks` dan `porno` menjadi lebih populer yang dicari anak berusia 7 tahun.

"Dalam beberapa hal, saya pikir `berbicara teknologi ` mengganti `berbicara seks ` karena anak-anak kita belajar tentang seks dari teknologi," kata Diana Graber, yang mengajar Cyber Civics di sebuah sekolah menengah di Aliso Viejo, California, seperti dilansir CNN, Jumat (26/12/2014).

Menurut Graber, banyak anak-anak sudah mengakses smartphone, tablet, dan segala macam perangkat digital sejak dini.

"Ada kemungkinan mereka mendapat konten yang tak pantas sebelum mereka siap dengan berbicara seks ketika berusia 10 dan 11 tahun. Itu sebabnya saya pikir teknologi berbicara sangat penting," kata Graber yang juga pendiri Cyberwise.org, situs untuk orangtua, pendidik, dan remaja.

Graber menjelaskan, dengan memberikan gadget ke anak-anak bukan lagi memberikan informasi satu hal, tapi berjuta-juta informasi.

"Apa yang selalu saya beritahukan ke orangtua bukan hal teknis yang perlu mereka ketahui. Ini lebih kepada perilaku dan hal-hal seperti bersikap baik secara online dan menjadi bijaksana, serta tak mengatakan sesuatu yang tak baik, melindungi privasi, dan tak berbicara dengan orang asing dan semua orang... aturan emas," kata Graber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilih Jejaring Sosial

Pilih Jejaring Sosial


Untuk membantu orangtua berbicara teknologi dengan anak-anaknya menjadi motivasi di balik pertemuan orangtua, guru, administrator dan siswa di New Rochelle.

Christine Coleman, direktur teknologi untuk sekolah di kota New Rochelle mengatakan, acara ini dirancang untuk membantu orangtua mengajarkan anak-anaknya bagaimana membuat pilihan media sosial yang benar dan berpikir tentang apa yang harus mereka lakukan sebelum mereka melakukannya.

"Kami mengajarkan anak-anak kita untuk membuat pilihan yang baik. Jadi, Anda perlu mengajari mereka untuk memilih media sosial dengan benar," katanya lagi.

Coleman mengatakan, salah satu tantangan terbesar bagi orangtua berbicara tentang topik yang mungkin mereka merasa tidak banyak tahu. "Saya menyamakannya dengan percakapan tentang seks,

"Orangtua tak nyaman karena tak memiliki pengetahuan tentang itu tapi jika kita menggunakan anak-anak kita untuk mengajarkan kita dan menjelaskannya kepada kita, ia mulai berbagi percakapan," katanya lagi.

Coleman mendorong orangtua dengan tepat memilih jaringan sosial dan memulai diskusi dengan anaknya.

"Duduklah dengan anak dan berkata, `Saya baru mendengar tentang twitter. Jangan mengetawai saya. Tunjukkan ponselmu. Kamu tak akan mendapatkan masalah. Saya tak melihatnya. Saya hanya tak mengerti semua tweet ini," katanya mencontohkan.

"Dan kemudian Anda mulai dialog. `OK, apakah seperti ini? ... Apakah kamu tahu artinya?`,"Katanya.

"Kemudian mengakhirinya, `Itu benar-benar cool`. Bisakah kamu mengatur Twitter saya? Dapatkah kamu menge-tweet saya?`. Begitu mereka mulai mentweet Anda, Anda sudah terlibat dalam dunia mereka sekarang," katanya.

Brian Osborne, pengawas sekolah kota New Rochelle mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa orangtua akan berinteraksi dengan kehidupan online anak-anak mereka, tetapi yang terutama tetapkan batas data atau pembelian secara online.

"Orang tua tidak cukup memiliki percakapan berkualitas dengan anak-anak mereka tentang interaksi online yang mereka benar-benar perlukan," kata Osborne.

Liz Gumbinner, Pimpinan Redaksi Cool Mom Tech,yang telah berbicara tentang pentingnya 'berbicara teknologi' mengatakan bahwa setelah anak-anak Anda cukup besar untuk memainkan smartphone Anda, percakapan harus dimulai.

"Gunakan kontrol orangtua pada perangkatnya; menetapkan batas pada apa yang mereka bisa dan tidak bisa dilihat - dan benar-benar jujur dan terbuka tentang hal itu, "kata Gumbinner.

Menurutnya,  berbicara teknologi itu harus terus menerus menjadi percakapan karena teknologi selalu berubah.

"Jadi awasi waktu komputer anak-anak Anda dan penggunaan internet, mengetahui dengan siapa mereka berkomunikasi dan jujur tentang hal itu. Ini tidak memata-matai jika Anda membicarakannya secara terbuka."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini