Sukses

6 Kebiasaan Makan yang Perlu Ditinggalkan

Seringkali kita tidak sadar kalau kebiasaan buruk makan berpengaruh pada kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Seringkali kita tidak sadar kalau kebiasaan buruk makan berpengaruh pada kesehatan. Misalnya arena takut gemuk seseorang lebih memilih untuk menghindari lemak sama sekali padahal tubuh juga membutuhkan lemak.

Persepsi yang keliru dan berkembang di masyarakat inilah yang akan diluruskan oleh Ahli gizi dan ahli diet terdaftar dengan gelar master dalam ilmu pengetahuan gizi dan kesehatan masyarakat, Cynthia Sass, seperti dikutip Health, Sabtu (27/12/2014), berikut ulasannya:

1. Sering minum alkohol

Apapun alasannya, alkohol memiliki kalori ekstra yang dapat merusak tubuh. Bila Anda sedang diet, coba hindari konsumsi alkohol selama 30 hari dan lihat, hasilnya bisa dramatis.

2. Menahan lapar

"Dengan alasan diet, puluhan klien sering menahan lapar. Pada akhirnya, mereka kelaparan dan meraih stoples almond atau segenggam. Akibatnya? mereka mengonsumsi lebih banyak kalori daripada mereka yang makan," kata Cynthia.

"Melewatkan makan ini adalah masalah besar. Hal ini bisa menyebabkan dua efek samping yang tidak diinginkan, yaitu pembakaran lebih sedikit kalori dan Anda lemah. Beberapa studi telah menemukan bahwa bukan hanya kalori harian yang terpenting untuk menjaga ketahanan tubuh tapi juga pengaturan waktu makan. Aturan praktis yang baik makan tepat waktu dan tidak pernah membiarkan lebih dari 4-5 jam membiarkan perut kosong," ujarnya.

3. Konsumsi makanan sehat berlebihan

Niat hati ingin sehat, tapi sejumlah orang tidak sadar mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak. "Kuncinya, dengarkan kata perut Anda, lapar dan kenyang itu isyarat tubuh dan gunakan pikiran Anda untuk mengatur porsi sesuai kebutuhan," tuturnya.

4. Menghitung kalori

Sebuah studi mengungkapkan bahwa bahkan penghitungan kalori cenderung membuat wanita lebih stres. Dan tanpa disadari, peningkatan stres dapat menyebabkan lonjakan kortisol, hormon stres yang membuat seseorang tidak bisa mengerem nafsu mengonsumsi makanan berlemak dan bergula.

5. Menghindari lemak baik

Sebagai negara yang memiliki penderita obesitas terbanyak di dunia, warga Amerika sepertinya menjadi anti lemak. Belum lama ini, Cynthia bahkan bertemu dengan seseorang yang tidak mau mengonsumsi alpukat karena tinggi lemak dan merekomendasikan minyak zaitun dan cuka untuk salad dressing.

"Mengurangi lemak memang strategi yang cerdas dalam penurunan berat badan yang cerdas. Namun lemak nabati seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan dapat meningkatkan metabolisme, dan sumber yang kaya antioksidan yang telah dikaitkan dengan kerampingan serta lebih sedikit kalori," ujarnya.

6. Makan karena emosi

Kebiasaan makan karena bosan, cemas, marah, bahagia ini yang  terkadang membuat sulit menurunkan berat badan. Alih-alih diet, makan dengan emosi justru bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini