Sukses

Kampanye Pendampingan Ibu Hamil, Inspirasi Berbagai Komunitas

Aksi kampanye pendampingan ibu hamil yang digagas Kemenkes RI berhasil membuat banyak komunitas bergerak di bidang serupa.

Liputan6.com, Jakarta Hadirnya program Kampanye Peduli Kesehatan Ibu yang dilakukan sejak bulan April-Desember 2014 oleh Kementerian Kesehatan RI berhasil membuat banyak komunitas melakukan hal serupa. Berbagai komunitas di berbagai penjuru tanah air pun ikut memiliki program pendampingan bagi ibu hamil demi menekan angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) yang masih tinggi di Indonesia.

Di Jawa Timur sendiri, Bude Karwo, panggilan lekat Nina Soekarwo yang juga istri Gubernur Jawa Timur aktif menggerakkan program pendampingan pada ibu hamil. Disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, MKes bahwa di Jawa Timur sendiri terdapat 782 pendamping yang mendampingin 801 ibu hamil dan 436 diantaranya sudah melahirkan dengan selamat.

Pendampingan yang dilakukan oleh Kementerian berfokus pada ibu hamil berisiko tinggi dengan kriteria sedang hamil usia muda, usia tua, jarak kehamilan berdekatan. Sedangkan di Jawa Timur sendiri fokus pada ibu hamil yang ditinggal suami.

"Di Jawa Timur banyak fakta bahwa banyak suami yang tidak bekerja di tempat yang sama dengan istri. Sehingga pendampingan bagi ibu hamil seperti ini perlu," terang Anung saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, pada Selasa (23/12/2014).

Anung pun menjelaskan bahwa di Sumatera Utara pun dilakukan hal serupa di level kecamatan.

Ada juga aksi mahasiswa dari Universita Hasanudin dan Universitas Diponegoro yang memberikan pendampingan bukan pada ibu hamil namun dalam lingkup lebih besar, yaitu keluarga. Biasanya yang terlibat adalah mahasiswa fakultas kedokeran, gizi, maupun keperawatan.

Dari hal ia melihat bahwa masyarakat bisa digerakkan untuk bersama-sama mendukung pendampingan ibu hamil secara sukarela. Ia berharap banyak kelompok-kelompok lain melakukan yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.