Sukses

Agar Jantung Tetap Sehat di Saat Natal

Sebagai pembunuh nomor satu di dunia, sepertinya kita tidak boleh lengah untuk menjaga kesehatan jantung pada saat natal

Liputan6.com, Jakarta Sebagai pembunuh nomor satu di dunia, sepertinya kita tidak boleh lengah untuk menjaga kesehatan jantung pada saat natal. Bukan menakuti, tapi kemungkinan mengonsumsi makan junk food, minum soft drink, alkohol dan merokok tidak bisa dihindari.

Seperti disampaikan Asisten Profesor di Heriot Watt University Ivy Shiue bahwa risiko penyakit kardiovaskular (CVD) begitu tinggi lantaran semua keluarga berkumpul dan pasti banyak makanan tersedia.

Namun tidak perlu khawatir, Ivy merangkum 5 cara mengurangi risiko penyakit jantung, seperti dikutip Independent, Rabu (17/12/2014) berikut ini: 

1. Check up tahunan

Di beberapa negara, saat natal hanya ada sekitar 50 persen orang-orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan.

Paramedis menilai, walaupun penyakit jantung menjadi pembunuh utama tapi ternyata kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang riwayat keluarga yang memiliki jantung sangat minim.

2. Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi alkohol

Sejak 1990-an, diet Mediterania masih menjadi salah satu diet yang direkomendasikan untuk kesehatan jatung. Seperti dikutip Mayo Clinic, komponen utama diet mediterania itu termasuk makanan terutama nabati, seperti buah dan sayuran , biji-bijian, kacang-kacangan dan kacang-kacangan, menggantikan mentega dengan lemak sehat, seperti minyak zaitu, menggunakan bumbu dan rempah-rempah bukannya garam, membatasi daging merah tidak lebih dari beberapa kali dalam sebulan dan pengganti ikan dan unggas setidaknya dua kali seminggu. Disarankan juga minum anggur merah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lingkungan yang bersih



3. Dapati lingkungan yang bersih

Hidup di lingkungan kotor dikaitkan dengan prevalensi CVD. Ini termasuk faktor lingkungan seperti udara dan kualitas air, kebisingan, lalu lintas dan sampah yang kemudian dikaitkan dengan faktor stres seperti pelecehan, diskriminasi dan kekerasan.

4. Menggunakan transportasi umum

Obesitas merupakan faktor risiko yang kuat untuk berbagai penyakit kronis, termasuk CVD di setiap negara. Banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan bagaimana aktif secara fisik bisa membantu mengurangi risiko CVD.

Inggris dan India peneliti baru-baru ini mendokumentasikan bagaimana efektivitas berjalan, bersepeda atau menggunakan transportasi umum bisa membantu mengurangi risiko CVD. Selain membantu mengurangi emisi CO2, Anda juga berarti bisa bebas bernapas.

5. Hindari paparan bahan kimia

Bahan kimia lingkungan, yang dapat mengganggu hormon dan metabolisme energi telah dikaitkan dengan risiko CVD. Bahan kimia ini setiap hari terdapat dari berbagai sumber seperti kaleng, botol, wadah, produk plastik, dan makanan kaleng.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.