Sukses

Mensos: Peduli dan Berbagi Kunci Revitalisasi Kearifan Lokal

Setiap 20 Desember, diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).

Liputan6.com, Jakarta Setiap 20 Desember, diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Salah satu rangkaian acaranya, Kementerian Sosial menggelar Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2014.

“Tahun ini, peringatan HKSN bakal digelar di Provinsi Jambi, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Lahat, Sumatera Selatan, Selasa (16/12/2014).

Hari ini, Tim LBKS sampai di Lahat, Sumatera Selatan, dan akan berakhir di Jambi sebagai puncak peringatan HKSN 2014. Dalam perjalanan darat tersebut, dilaksanakan berbagai kegiatan penanganan masalah sosial.

Sebelumnya, Mensos telah melepas secara resmi Tim LBKS di Silang Monas Selatan, Jakarta, Sabtu (13/12/2014), menuju Pandeglang, Banten. Kemudian perjalanan darat dilanjutkan ke Kalianda, Provinsi Lampung.

Pemilihan tempat berdasarkan pada analisis peta masalah sosial yang paling beresiko dan perlu penanganan segera, seperti pemasangan kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas, santunan dan bantuan sembako bagi kelompok marjinal, donor darah, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, serta penyuluhan sosial.

Peduli, berbagi dan toleransi adalah sikap yang harus dikuatkan dengan pendampingan dan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal. Misalnya, rukun agawe santoso di Jawa Tengah; silih asih, silih asah, silih asuh di Jawa Barat; tuah tanah sakato di Sumatera Barat; dan pela gandong di Maluku.

Maraknya berbagai konflik sosial di tengah masyarakat, membuat miris semua pihak. Tidak jarang, konflik sosial berujung pada bencana sosial yang dampaknya jauh lebih berat dibandingkan bencana alam.

“Konflik sosial yang berujung pada bencana sosial, tidak hanya menimbulkan korban jiwa, harta benda, tapi juga bisa menjadi awal kemiskinan baru,” terangnya.

Selain konflik sosial, saat ini juga nilai-nilai kearifan lokal memudar, krisis saling percaya, rentannya komunikasi dan kohesivitas sosial antarwarga menjadi tugas bersama untuk mengatasinya.

Melalui penjangkauan LBKS, Kementerian Sosial 2014, sebagai salah satu upaya merekatkan integrasi sosial antarwarga menuju integrasi bangsa. Sekaligus meneguhkan peran negara hadir untuk menyejahterakan warga.

“Penjangkauan Tim LBKS diharapkan menjadi bagian dari solusi atas berbagai permasalah bangsa dan meneguhkan peran negara hadir, sekaligus pengungkit lahirnya kecintaan terhadap jati diri bangsa, ” harap Mensos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini