Sukses

Radiasi Ponsel Menembus Otak

Setiap hari, kita berenang di samudera radiasi elektromagnet (electromagnetic radiation)

Liputan6.com, Jakarta Setiap hari, kita berenang di samudera radiasi elektromagnet (electromagnetic radiation) yang diproduksi oleh peratalan listrik, kabel-kabel catu daya, atau kabel yang semata berseliweran di kolong meja dan gedung tempat kita kerja, bahkan di rumah.

Bahkan dari mulai alat pencuci piring, microwave, hingga jam dan ponsel di dekat bantal tempat kepala kita terebah tertidur serta pancaran sinar televisi, gelombang elektromagnet merangsek ke seluruh bagian tubuh. Seluruh bagian tubuh kita terpapar gelombang elektromagnet.

George Carlo, PhD, JD, ahli epidemiologi dan ilmuwan bidang kesehatan merupakan peneliti mengenai persoalan ini untuk pertama kalinya. Dia menyebutkan adanya bahaya tersembunyi dari papara gelombang ini. Dari tahun 1993 hingga 1999 dan masih berlanjut.

"Tidak ada satu pun penelitian membuktikan keamanan semua alat itu, seberapa bagusnya mereka membuat produk dan mengklaim keamanannya,"ujar Carlo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana menembus otak

Bagaimana radiasi ponsel menembus otak

5 Tahun
Ketebalan tengkoran 1/2 mm
Rata-rata serapan 4.49.W/kg

10 Tahun
Ketebalan tengkoran 1 mm
Rata-rata serapan 3.21W/kg

Adult
Ketebalan tengkoran 2 mm
Rata-rata serapan 2.93W/kg

Sumber : Insitute of electrical and Electronic Engineers' Journal on Microwave Theory and Techniques

3 dari 3 halaman

Mengapa bahaya

Mengapa bahaya

Pada dasarnya ponsel merupakan radio yang mengirim sinyal melalui gelombang ke stasiun penerima. Sinyal pembawa ini memancar atau menyebar melalui dua tipe radiasi, dekat dan jauh.

Organisme hidup, memancarkan gelombang elektromagnet di ponsel, jaringan, organ, dan organisme yang disebut biofield.

Menurut Dr. Carlo, gelombang yang terpancar di kebanyakan ponsel sekitar 1.900 megahertz (MHz) dan tidak kelihatan dan tidak merusak secara langsung tubuh kita.

Meksi begitu data berupa suara atau data lain bisa menjadi masalah. Meski tidak merusak, gelombang itu dikenali oleh tubuh sebagai sebuah serangan. Dan inilah yang membuat tubuh membentuk sistem pertahanan diri.

Gangguan yang terjadi menurut CArlo lebih pada serangan yang bisa merubah biokimia dalam sel-sel tubuh kita. Ada beberapa gangguan yang bisa terjadi karena keluarnya sistem pertahanan itu, antara lain:

1. Menebalnya membran-membran sel dan menyebabkan nutrisi sulit masuk dan produk yang sudah jadi sampah masuk.
2. Sampah yang menumpuk dalam sel bisa menyebabkan munculnya radikal bebas dan merusak DNA.
3. Kematian sel, lepasnya mikronuklei dari DNA yang rusak dan masuk ke cairan antar sel hingga menjadi bebas dan berkembang banyak. Inilah yang disebut potensi kanker oleh Dr. Carlo.
4. Kerusakan protein di membran sel, menghilangnya komunikasi antarsel. Akibatnya, jaringan rusak, organ dan organisme tidak berfungsi lagi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini