Sukses

Teknopreneur Mandiri Kembangkan Aplikasi Terapi Anak Dislexia

Tim mahasiswa program teknopreneur Mandiri, NextIn Indonesia mengembangkan aplikasi dan sistem untuk terapi "Lexipal" bagi anak dislexia

Liputan6.com, Jakarta Tim mahasiswa program teknopreneur Mandiri, NextIn Indonesia mengembangkan aplikasi dan sistem untuk terapi "Lexipal" bagi anak dislexia atau penderita kesulitan konsentrasi dalam belajar maupun aktivitasnya sehari-hari.

"Perangkat yang dikembangkan ini dalam bentuk aplikasi komputer yang bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tingkatan usia. Perangkat ini membantu anak-anak keluar dari masalah dilexia," kata Rizky Umar salah seorang anggota Tim NextIn Indoneia di Bandung, Senin.

Dengan aplikasi game yang merupakan salah satu aplikai terapi dislexia, anak-anak yang mengalami bantuan untuk meningkatkan konsentrasinya bisa mengikuti arahan dan instruksi melalui layar komputer maupun layar monitor.

Sistem itu mengarahkan agar anak yang mengikuti terapi bisa menjaga konsentrasinya sehingga bisa fokus menerima rangsangan dari lingkungannya.

"Aplikasi ini dikembangkan sejak 2011 bersama teman-teman di tim NextIn Indoneia. Dan 2012 kami ikut dalam program lomba intrepreneur Mandiri yang digelar Bank Mandiri," kata Rizky.

Ia menyebutkan, sistem itu saat ini bisa diakes melalui aplikasi komputer yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkatan usia anak. Aplikasi itu bisa diinstal dan digunakan secara terus menerus.

"Rencananya Desember 2014 aplikasi ini sudah ada dan bisa diakses dalam versi website," katanya.

Aplikasi itu diperkenalkan di Melinda Hospital yang diikuti oleh puluhan anak dan orang tua yang memiliki masalah dislexia. Mereka mencoba mengikuti terapi dan arahan dari sistem kompiter, sehingga mereka bisa memperkuat konsentrasi.

Sementara itu dokter spesialis anak Melinda Hopital Dr Purboyo Solek SpAk menyebutkan sitem itu cukup membantu anak untuk keluar dari masalahnya dan bisa meminimalisasi.

"Anak dengan disleksia tidak berarti ia memiliki IQ rendah, namun bisa cerdas namun tidak bisa konsentrasi, sehingga perlu dibantu. Salah satunya dengan alat lexipal ini," kata Dr Purboyo.

Ia menyebutkan masalah itu biasanya dipicu dari genetik orang tuanya, namun bukan berarti tidak bisa diatasi dan diminimalisasi.

Sementara itu Asistant Vice President CSR Bank Mandiri Hendrianto Hadi menyebutkan, tim NextIn Indonesia merupakan pemenang kedua Lomba Teknopreneur Mandiri yang digulirkan Bank Mandiri.

"Aplisasi Lexipal itu merupakan pengembangan dari mahasiswa teknopreneur yang kami kembangkan dan lakukan pendampingan. Hasilnya temuannya akan dikembangkan dan diaplikasikan di lembaga pendidikan dan rumah sakit," kata Hadi.

Salah satunya di Melinda Hospital yang khusus menangani pasien anak-anak dan bayi. Bank Mandiri melakukan pendampingan serta mendorong tim NextIn Indonesia bisa memproduksi secara massal.

"Lexipal merupakan penemuan teknologi yang sangat bermanfaat khususnya bagi mereka yang mengalami masalah dislexia. Sambutan dari masyarakat kesehatan luar biasa dan sudah diaplikasikan di sejumlah lokasi,"katanya.

Pada kesempatan itu Hendrianto Hadi menyebutkan, pihaknya terus merangsang dan mewadahi lomba inovasi dan teknologi dari mahasiswa untuk membantu memberikan solusi bagi masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini