Sukses

Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med, Profesor Riset ke-11

Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med resmi dikukuhkan oleh LIPI sebagai Profesor Riset ke-11 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med resmi dikukuhkan oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain sebagai Profesor Riset ke-11 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menurut Iskandar Zulkarnain, Lestari Handayani juga merupakan Profesor Riset ke-466 dari 1.900 peneliti.

Dalam orasi ilmiah bertema 'Budaya Minum Jamu Dalam Mendukung Pelayanan Kesehatan di Indonesia' yang berlangsung di Ruang J. Leimena Lantai 2 Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (24/11/2014) turut hadir pula Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), dan sederet jajaran dari Sekretaris Jenderal, dan Eselon 1.

Dalam sambutannya Menkes mengatakan bahwa Lestari Handayani adalah Putri terbaik yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan RI. Terlebih melihat dedikasi dan rekam jejak yang dimiliki oleh Lestari, sudah jelas membuat Menkes bangga dan bahagia.

"Semoga masih banyak lagi peneliti yang dapat membuat suatu penelitian yang berguna bagi masyarakat," kata Menkes.

Keberadaan jamu, jelas Menkes, tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia. "Jamu merupakan warisan budaya Nusantara yang maknanya tidak hanya terletak pada bentuk ramuannya, melainkan juga falsafah yang ada di balik ramuan tersebut dan aspek spiritual yang sering menyertainya," kata Menkes menjelaskan.

Lebih lanjut Menkes mengatakan, hampir semua orang yang mengonsumsi jamu menyatakan bahwa jamu bermanfaat bagi kesehatan.

"Seperti yang kita ketahui, Bapak Presiden kita juga mengonsumsi jamu di pagi hari," kata Menkes menerangkan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan kebijakan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3/2010, tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan yang bertujuan untuk memberikan landasan ilmiah penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini