Sukses

Top 5 Health: Bahaya Beri Gula-Garam pada Bayi Curi Perhatian

Berikut Top 5 Health yang berhasil mencuri perhatian pembaca edisi Minggu, 23 November 2014.

Liputan6.com, Jakarta Tak cuma ibu baru, banyak ibu yang tak tahu kapan memberikan makanan yang ditambahi gula dan garam untuk sang buah hati. Nah, konsultan pediatri dari Apollo Cradle, Bangalore, dr. Sowmya C.C, M.B.B.S, DNB menyatakan bahwa setelah berusia lebih dari sembilan bulan baru boleh diberikan garam dan gula.

Jika memberikan terlalu dini makanan dengan garam maupun makanan asin malah bisa mengganggu kinerja ginjal. Lalu, konsumsi gula dan makanan manis bisa membuat gigi susu rusak. Informasi ini berhasil jadi artikel yang mencuri perhatian pembaca pada hari Minggu, 23 November kemarin.

Selain itu, informasi mengenai kebiasaan menurunkan jumlah sperma juga mencuri perhatian pembaca. Berikut, 5 informasi yang paling mencuri perhatian pembaca Health-Liputan6.com edisi Minggu, 23 November 2014 dalam Top 5 Health:

1. Bahaya Bayi Diberi Makanan dengan Gula-Garam Terlalu Awal

Buat apa memberikan gula dan garam pada bayi terlalu awal. Dua kompenen ini diberikan terlalu awal malah menimbulkan problema baru bagi kesehatannya.

2. 8 Kebiasaan Ini Bisa Menurunkan Jumlah Sperma

Kesuburan sangat bergantung pada kebiasaan sehat kita. Perhatikan delapan kebiasaan yang biasa dilakukan para pria dalam artikel ini yang rupanya terkait menurunkan jumlah sperma.

3. Waspadai Diabetes Tipe 2 di Kala Usia Bertambah

Merasa lesu atau mengalami beberapa gangguan pendengaran, mungkin terlihat normal ketika usia mencapai 50 tahun keatas. Tapi jangan salah, sejumlah gangguan kesehatan dinilai merupakan tanda diabetes tipe 2.

4. 10 Hari Sekali, Pasien RSCM Diberi Pizza

Agar para pasien yang ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tidak jenuh dengan menu makanan yang disajikan, pihak rumah sakit juga menyediakan menu pizza kepada mereka.

5. Sasar Anak Muda, BKKBN Ajarkan Pernikahan

Sebagai generasi harapan bangsa, penting bagi setiap remaja untuk menjadi Generasi Berencana (GenRe), karena tanpa perencanaan yang baik dan didukung mimpi dan cita-cita yang tinggi, mustahil seorang remaja dapat mewujudkan masa depan yang baik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.