Sukses

Bahaya Bayi Diberi Makanan dengan Gula-Garam Terlalu Awal

Tak perlu tambahkan gula-garam pada makanan bayi terlalu awal yang ada malah merusak kesehatannya.

Liputan6.com, New Delhi Banyak ibu yang merasa bingung kapan harus memberikan garam-gula usai bayi memasuki MPASI (Makanan Pengganti ASI). Konsultan pediatri dari Apollo Cradle, Bangalore, dr. Sowmya C.C, M.B.B.S, DNB menyatakan bahwa setelah bayi berusia lebih dari sembilan bulan baru boleh diberikan gula dan garam.

"Bayi sudah bisa makan makanan biasa setelah berusia sembilan bulan. Namun jika mengonsumsi gula dan garam terlalu awal dapat menyebabkan infeksi telinga, tenggorokan dan masalah gigi," terang Sowmaya seperti dilansir iDiva pada Jumat (21//11/2014).

Jika ada ibu yang mulai memberikan gula atau garam sejak bayi berusia enam bulan Sowmaya menegaskan hal tersebut tidak tepat. "Para ibu harus tahu bahwa lebih baik memberikan gula atau garam setelah bayi berusia sembilan bulan," ungkapnya.

Konsultan senior dokter anak,  Ashish Sahni dari Sri Balaji Action Medical Institute, Delhi menambahkan bahwa terlalu dini mengonsumsi garam maupun makanan asin bisa mengganggu kinerja ginjal. Lalu, konsumsi gula dan makanan manis bisa membuat gigi susu rusak.

Jika dokter Sowmaya menyatakan bayi diberikan garam setelah berusia sembilan bulan, ahli nutrisi dari New Delhi, Lovneet Batra menyatakan bayi harus terhindar dari gula hingga 12 bulan pertama, idealnya setelah berusia dua tahun. “Gula bisa membuat kecanduan dan menyebabkan hiperaktif,” tambahnya.

Para dokter sepakat, bahwa makanan yang diberikan selama masa bayi merupakan dasar untuk kebiasaan dan perilaku makan saat dewasa.

 

Baca Juga:

Makanan Pendamping ASI Lebih Baik daripada Susu Formula

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.