Sukses

Menkes Sampaikan 5 Agenda Pembangunan Kesehatan

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ke 50, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019.

Liputan6.com, Jakarta Bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ke 50, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019.

Di kesempatan itu, menkes menjelaskan, setiap orang berhak mendapatkan hak pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan, di tempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten, menggunakan standar pelayanan, dengan biata yang terjangkau serta mendapatkan informasi yang adekuat atas kebutuhan pelayanan kesehatan.

"Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kebersamaan pemahaman semua pemangku kepentingan, komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang konsisten baik di tingkat nasional maupun daerah," kata Menkes saat memberikan sambutan saat upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 50 di Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Dalam membangun semangat pembangunan kesehatan, menkes juga menyampaikan lima hal utama yang menjadi perhatian besar di pemerintahannya selama lima tahun kedepan, yaitu:

1. Pembangunan kesehatan merupakan investasi negara khususnya dalam menopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bersama pendidikan dan pendapatan per kapita. Untuk itu, sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek-aspek promotif fan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitatif.

2. Pendekatan sasaran pokok pembangunan kesehatan adalah ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur, serta usia lanjut, khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan dan rawan bencana.

3. Diperlukan keterlibatan aktif dari akademisi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan team work dan bentuk tanggung jawab bersama akn masa depan bangsa, khususnya kualitas sumber daya manusia yang harus mampu bersaing dengan bangsa atau negara lain.

4. Pola kepemimpinan perlu berubah dari pasif menjadi aktif untuk merespon serta mengantisipasi persoalan yang ada, dari sifatnya directive menjadi colaborative, dari yang sifatnya individualism menjadi team work, serta dari sifatnya serve menjadi care.

5. Tata kelola program dan administrasi terus menerus ditingkatkan ditingkatkan ke arah yang lebih baik, melalui sinergitas pusat dan daerah. Satu kesatuan siklus menajemen, mulai dari perencanaan, penganggaraan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, sampai pada pertanggungjawaban serrta pengadministrasiannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini