Sukses

Makanan Pokok dan Mengenyangkan Tak Harus Nasi

Tingginya konsumsi nasi membuat Indonesia terus mengimpor beras.

Liputan6.com, Jakarta 'Jika belum makan nasi, rasanya belum makan' kira-kira begitu pandangan sebagian besar masyarakat Indonesia. Kesukaan terhadap makan nasi membuat konsumsi beras masyarakat Indonesia tergolong sangat tinggi padahal ada banyak bahan pangan lain yang bisa menggantikan nasi di Indonesia.

"Konsumsi beras di Indonesia sangat tinggi sekitar 139,5 kilogram per tahun per kapitanya. Ini termasuk sangat tinggi, dimana sebaiknya berada pada angka 70 hingga 80 kilogram per tahun per individu," ungkap ahli ilmu pangan dan teknologi Prof. Dr. Ir. Djoko Said Damardjati, MS di Solo, Jawa Tengah seperti ditulis pada Kamis (6/11/2014).

"Saya memang ahli beras tapi menginginkan konsumsi beras tak setinggi angka sekarang," ungkap Djoko. Tingginya angka konsumsi beras membuat Indonesia terus mengimpor beras.

Padahal ada banyak makanan lain yang juga mengenyangkan seperti jagung, ubi jalar, singkong, sorgum atau sagu. "Saya membayangkan masyarakat Indonesia menghidangkan aneka bahan makanan yang mengenyangkan lain seperti di India. Sehingga bisa mengurangi konsumsi nasi," tambahnya.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menggalakkan pentingnya mengolah aneka bahan pangan alternatif. Misalnya tentang mengolah sorgum atau ubi jalar menjadi makanan yang mengenyangkan dan enak di lidah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.