Sukses

Banyak yang Belum Mengerti untuk Apa Kartu Indonesia Sehat

Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Presiden Joko Widodo ternyata belum serta dibarengi dengan pemberian pemahaman apa itu KIS

Liputan6.com, Jakarta Peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh Presiden Joko Widodo ternyata belum serta dibarengi dengan pemberian pemahaman apa itu KIS dan bagaimana mendapatkan jaminan kesehatan. Sebagian besar hanya paham KIS itu untuk warga kurang mampu.

Seperti ditemui Health-Liputan6.com di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta, sejumlah masyarakat tidak tahu apa itu KIS dan manfaatnya.

Mul (54) misalnya, wanita yang diminta ketua RT di kawasan Pasar Baru ini mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Indonesia Sehat. Manfaatnya? Ia sama sekali tidak paham.

"Apa ya KIS? Cuma disuruh Ketua RT aja kesini. Katanya buat warga miskin," katanya.

Hampir sama dengan Mul, warga lainnya, Darmi (50) juga tidak tahu apa itu KIS. Yang ia tahu, KIS bisa digunakan sebagai pengganti Kartu Jakarta Sehat.

"Nggak tau mbak, bisa dipakai berobat ya?," kata wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh cuci.

Lain halnya dengan kedua ibu tersebut, Tukiyem (51), pedagang asongan yang menderita penyakit jantung ini tidak paham KIS namun menurutnya kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sangat membantunya dalam memeriksakan kesehatannya.

"Katanya pengganti KJS sama Jamkesmas ya? Apa aja lah, yang penting, bisa dipakai berobat. Saya kan rawat jalan di RS Tarakan. Ya lumayan 0 persen lah, gak keluar apa-apa," jelasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo hari ini resmi meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menyasar masyarakat pra sejahtera. Secara bertahap, pemerintah akan membagikan KIS kepada 4.451.508 individu yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari 1 juta keluarga kurang mampu.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan KIS berfungsi sebagai kartu jaminan kesehatan, yang dapat digunakan untuk mendapat layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan tingkat lanjutan seperti Rumah Sakit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.