Sukses

Rokok Elektronik Hanya Peralihan Bantu Lepas Rokok Biasa

Tak sedikit perokok yang ingin berhenti, dua orang berikut dengan vaping berhasil menghentikan kebiasaan merokok tembakau.

Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit perokok aktif yang memiliki keinginan untuk berhenti dari kebiasaan yang merusak kesehatan. Banyak yang telah mencoba mengalihkan kebiasaan merokok tembakau, mulai dari mengemut permen, kunyah permen karet, mengemil namun tetap saja kembali lagi merokok.

Namun kini berbeda kondisinya, beberapa orang menyatakan kehadiran rokok elektronik atau vaping mampu hentikan mereka dari kebiasaan merokok. Bentuk vaping yang kinerjanya mirip dengan rokok konvensional mampu membuat Stephen (35) sama sekali berhenti merokok konvensional untuk sembilan bulan terakhir ini.

"Inginnya berhenti merokok, namun dilakukan dengan cara seperti merokok. Vaping cara kerjanya sama dengan merokok, dihisap, mengeluarkan asap, ada bau, serta tastenya juga ada dan saya berhasil untuk menghentikan merokok," ungkap Stephen yang ditemui dalam acara komunitas pecinta rokok elektronik di Gandaria City Jakarta pada Jumat (31/10/2014).

Pria yang pernah merokok selama 9 tahun ini pun merasakan dampak positif dengan vaping. Jika dahulu saat mengonsumsi rokok konvensional sebisa mungkin ada kesempatan ia akan merokok, namun kini dengan vaping tidak. "Sekarang vaping hanya saat kumpul-kumpul saja dengan teman paling seminggu sekali," ujarnya.

Dampak positif vaping pun dirasakan oleh Ogie Giantara yang sebelumnya telah menjadi perokok aktif selama 25 tahun. Saat ia mendapat informasi mengenai vaping satu tahun yang lalu ia langsung mencoba. "Vaping berhasil buat saya berhenti merokok biasa, kini saya pilih vaping dengan kadar nikotin nol" ungkap karyawan di salah satu kantor di Jakarta ini.

Dampak buruk rokok sudah ia rasakan mulai dari kondisi paru-paru yang tidak sehat, saat terbangun dari tidur sulit, mengorok. Kini ia merasa lebih sehat, meski di awal-awal berhenti merokok merasakan pusing luar biasa.

Menurut Ogie, ia menggunakan vaping selain untuk menggantikan rokok tapi juga vaping itu sendiri. "Tujuan saya vaping adalah berhenti merokok. Vaping hanyalah peralihan hingga saya benar-benar berhenti merokok. Sehingga inginnya vaping paling hanya digunakan 2-3 tahun saja. Setelah itu berhenti," ujar Ogie.

Meskipun kini penggunaan rokok elektronik atau vaping tak disarankan karena belum memiliki data-data ilmiah tentang risiko yang ditimbulkan namun kedua orang ini tetap lanjutkan penggunaan vaping.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.