Sukses

Ibu Hamil Rentan Kena Penyakit Gusi, Kenapa Ya?

Liputan6.com, Jakarta Wanita hamil rentan terkena penyakit gusi akibat perubahan hormon yang terjadi selama proses kehamilan, kata drg. Sandra Olivia, MARS, SpPerio.

"Sebanyak 47 persen wanita hamil memiliki penyakit gusi," kata staf pengajar Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia di Jakarta, ditulis Sabtu (1/11/2014).

Ia menjelaskan gusi berhubungan dengan tulang penyangga gigi sehingga masalah gusi yang dibiarkan akan berdampak pada kesehatan gigi.

Wanita hamil, kata dia, disarankan untuk tetap rajin memeriksakan gigi ke dokter selama mengandung. Bila rasa mual menjadi salah satu alasan ibu hamil enggan ke dokter gigi, Sandra menyarankan agar perawatan ke dokter gigi dilakukan pada trimester kedua saat mual sudah berhenti.

"Cek gusi dan gigi sejak awal agar tidak mengganggu saat proses persalinan," ujar dia.

Ia mengatakan memang ada beberapa perawatan gigi yang sebaiknya ditunda hingga melahirkan karena dikhawatirkan dapat berdampak pada janin, misalnya rontgen gigi.

"Scaling atau membersihkan karang gigi tetap wajib, jika ada lubang gigi yang belum mencapai syaraf maka bisa ditambal sementara. Suntik bius pun tidak disarankan karena takut ada alergi," kata dia.

Ia mengatakan perawatan gigi untuk wanita hamil memang terbatas karena mereka tidak boleh berada di dental seat terlalu lama.

"Jadi treatment untuk ibu hamil adalah yang durasinya sebentar saja, misalnya membersihkan karang gigi," ujar dia.

Selain perempuan hamil, orang-orang yang berisiko tinggi menderita penyakit gusi adalah para perokok dan orang lanjut usia.

"Tulang gigi berubah seiring pertambahan usia sehingga manula rentan penyakit gusi," kata dia.

Berdasarkan data Indonesia Dental Health Profile pada 2000 silam, 88,67 persen masyarakat terbukti memiliki penyakit gusi. Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada 2011, tercatat bahwa enam dari sepuluh orang di Indonesia memiliki masalah gusi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.