Sukses

Bila Tak Waspada, Banyak Makanan Indonesia Jadi Sumber Penyakit?

Ragam makanan Indonesia dikatakan menjadi sumber penyakit

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki beragam makanan tradisional yang menggiurkan. September 2013 lalu, The Special Broadcasting Service Australia menyatakan bahwa kuliner Indonesia adalah salah satu jenis kuliner paling menggugah dan beragam dibandingkan dengan kuliner-kuliner di negara lain.

Mulai dari nasi goreng, soto betawi, bebek panggang, sate padang, es teh manis, dan banyak lagi jenisnya. Bagi kita, tidak sulit mendapatkan menu-menu ini sehari-hari saat makan siang. Satu hal yang membuat ini menjadi sulit, apakah menu-menu ini adalah makanan yang sehat untuk tubuh kita?

Memilih makanan sehat berarti peduli dengan kandungan zat makanan yang masuk ke tubuh kita, termasuk gula dan kolesterol. Itai Leffer, pelatih kebugaran profesional asal Australia dan juga pemilik dari website pusat kesehatan, fitness, dan nutrisi www.ishapeindo.com menerangkan bahwa kebanyakkan makanan tradisional Indonesia mengandung kolesterol jahat yang tinggi.
Selain itu nasi putih yang biasa dikonsumsi sebagai makanan pokok serta minuman pendampingnya juga mengandung kadar gula yang tinggi. Ditambah lagi, masyarakat Indonesia seringkali mengonsumsi teh manis sebagai pendamping makanan.

“Makanan tradisional di Indonesia sebenarnya dapat membuat masyarakat menjadi gemuk dan terkena masalah-masalah obesitas bahkan pada usia yang relatif muda. Pada tahapan selanjutnya, hal ini dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan kehidupan seseorang seperti diabetes, hipertensi dan kolesterol tinggi. Menurut saya, masalah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan serta rasa nyaman ketika harus memilih makanan dan minuman untuk dikonsumsi. Solusinya cukup sederhana, dengan sedikit pengetahuan dan dukungan, masyarakat dapat memulai membuat pilihan yang lebih cermat sambil tetap menikmati makanan yang mereka sukai.” Jelas Itai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Filosofi sehat

Filosofi sehat Itai yaitu 80 persen nutrisi dan 20 persen kebugaran menjelaskan bahwa makanan yang kita makanan adalah fokus Itai untuk membuat masyarakat sehat dan fit. Pengetahuan mengenai kalori dan karbohidrat apa saja yang baik dan buruk serta pemahaman mengenai di mana saja kadar gula bersembunyi dalam makanan yang kita konsumsi merupakan awal yang baik untuk memulai pola hidup sehat.

Itai juga menyebutkan bahwa kita dapat terus mengonsumsi jumlah kalori harian yang sama dan juga mengurangi masalah kesehatan di saat yang bersamaan, hanya dengan langkah yang sederhana, lebih cermat dalam memilih makanan.

Idealnya, makanan yang kita konsumsi disesuaikan dengan aktivitas serta kebutuhan kalori kita setiap harinya. Rata-rata kebutuhan normal kita akan kalori per hari adalah 1500 hingga 2500 kalori untuk pria dan 1200 hingga 1800 kalori untuk wanita. Semakin banyak aktifitas yang kita lakukan maka semakin banyak juga kalori yang kita butuhkan.

“Kita perlu mengedukasi masyarakat untuk makan 5 kali sehari. 3 kali makan seperti biasa (sarapan pagi, makan siang dan makan malam) serta memperkenalkan 2 kali makan ringan sehat setiap 2-3 jam sekali di antara sarapan pagi dengan makan siang dan antara makan siang dengan makan malam untuk menjaga metabolism tetap aktif. Lihat, mengkonsumsi makanan sehat tidak berarti lapar, bukan?”, terang Itai.

Kebutuhan kalori ini, menurut Itai, dibagi menjadi 5 kali makan sehari. Jangan sampai lebih. Lebih 500 kalori dalam sehari saja, jika berlangsung terus menerus selama seminggu bisa menambah 0.5 kilogram berat badan.

Memilih makanan sehat tidak harus selalu yang mahal. Yang utama adalah kemauan dan kecermatan dalam memilih makanan. Sebagai contoh, kita dapat mengkonsumsi Chocolate & Banana Nutrition Shake yang nikmat untuk sarapan pagi.

Sebelum makan siang, kita dapat mengkonsumsi makanan ringan seperti apel atau selembar roti gandum dengan alpukat. Kemudian kita lanjutkan dengan makan siang seimbang berupa 150 gram daging sapi yang disajikan dengan sausnya, mashed potatoes, dan sayuran.
Sore hari, kita dapat beristirahat sejenak sambil mengkonsumsi makanan ringan lainnya, 100 gram kacang. Terakhir, untuk pilihan makan malam kita dapat mengkonsumsi ayam rending dengan nasi merah, salad dan sayuran.

“Total biaya yang perlu dikeluarkan untuk makanan harian ini adalah Rp. 150.000,-. Kenyang, nikmat, sehat, dan tidak perlu mahal untuk 5 kali makan, bukan?” lanjut Itai sambil tersenyum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.