Sukses

Para Remaja, Ini Dia Cara Pilih Teman yang Tepat

Agar tidak salah pilih teman, apa yang harus dilakukan para remaja

Liputan6.com, Jakarta Berteman adalah aktivitas dan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan saat seseorang menginjak usia remaja. Bagaimana seorang remaja tumbuh dan berkembang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh teman-teman sebayanya.  Teman sebaya di sini adalah teman-teman yang dapat berada di berbagai lingkungan di mana remaja beraktivitas seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan sebagainya.

Sebagai sebuah aktivitas dan kebutuhan yang penting bagi remaja, berteman dapat membuat remaja tumbuh menjadi lebih baik namun dapat juga justru menghambat perkembangan remaja. Hal ini terkait dengan kuatnya konformitas remaja pada teman-temannya. Konformitas secara singkat didefinisikan sebagai perilaku mengikuti kelompok. Dalam konformitas, saat mengikuti kelompoknya, individu  termasuk juga remaja, seringkali tidak melakukan analisis yang mendalam terhadap perilakunya tersebut. Akibatnya akan timbul berbagai dampak negatif baik bagi orang-orang di sekiktarnya maupun bagi remaja itu sendiri. Perilaku dilakukan secara berkelompok yang meresahkan masyarakat adalah salah satu contohnya.

Munculnya perilaku negatif sebagai akibat konformitas remaja terhadap teman-teman sebayanya memang sangat disayangkan. Jika dapat dikelola lebih baik, aktivitas berteman dengan kekuatan konformitasnya sebenarnya dapat membawa remaja pada perkembangan diri yang lebih baik. Dengan ikatan pertemanan, remaja dapat melakukan berbagai aktivitas kostruktif yang tidak hanya akan mengembangkan berbagai aspek dalam dirinya namun juga memberikan kontribusi positif pada masyarakat di sekitarnya. Misalnya saja pembentukan kelompok-kelompok di berbagai area seperti olah raga, sosial, aktivitas kreatif, hingga area yang bersifat akademis kognitif.

Menyadari kekuatan pertemanan yang bisa mengarahkan remaja ke arah perkembangan positif maupun negatif, remaja semestinya mulai bersikap dan bertindak bijaksana  dalam memilih teman. Bahkan ada kata-kata bijak yang mengungkapkan: jawaban pertanyaan siapakah kamu dapat diketahui dari siapakah teman-temanmu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa pertimbangan

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan remaja agar lebih bijaksana dalam memilih teman:

  1. Memiliki minat dan aktivitas bersama yang positif

Minat remaja dapat berada dalam rentang yang luas. Dari berbagai minat tersebut, perlu dipilih minat yang konstruktif untuk perkembangan diri dan akan lebih baik lagi minat yang juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika minat telah ditemukan, barulah mencoba mencari teman-teman yang dapat diajak untuk menekuninya bersama. Tentu saja akan selalu ada dialog antara apa yang diinginkan dan apa yang orang lain inginkan agar tercapai suatu kepentingan bersama. Hal tersebut bukanlah masalah asalkan pada akhirnya semua dapat menerima dan pilihan bersamanya tetap mengacu pada aktivitas yang bersifat positif.

  1. Dapat menjadi tempat saling berbagi

Teman yang baik adalah teman yang tidak hanya mau didengarkan namun juga mau mendengarkan. Berteman pada akhirnya dapat menjadi cara seorang remaja untuk tidak hanya dapat melepaskan beban kehidupannya melalui orang-orang yang mau mendengarkannya namun juga menjadi sebagai cara remaja untuk belajar berempati dengan mendengarkan dan melihat sudut pandang orang lain.

  1. Tidak selalu berkata setuju

Teman yang baik tidak akan selalu menyetujui pendapat dan pemikiran kita. Mereka adalah orang-orang yang akan menjadi pelita bagi kehidupan kita di saat mulai bergerak ke arah yang kelam. Peringatan-peringatan dan ketidaksetujuan yang mereka ungkapkan seringkali penting bagi remaja saat mereka mulai bergerak ke arah yang destruktif. Para yes men pada awalnya tampak menyenangkan sebagai teman. Namun pada akhirnya, saat remaja mulai terseret dalam kesulitan akibat keputusan yang keliru dan tergesa-gesa, orang-orang itu justru akan cuci tangan. Sebaliknya, teman-teman yang kritis pada awalnya seringkali tidak disukai. Mereka seakan-akan adalah penghambat impian. Akan tetapi, apa yang mereka katakan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan remaja dari kesulitan sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi.

  1. Mendorong dan menantang ke arah perkembangan diri

Teman yang baik adalah teman yang berani memberikan dorongan bahkan tantangan pada remaja untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Mereka adalah para motivator yang sangat berharga. Jika seorang remaja berpuas diri terhadap apa yang dicapainya, teman yang baik akan “mengusiknya” dan menantangnya agar sang remaja berani keluar dari zona nyamannya. Jika sang remaja mengalami kesulitan atau bahkan jatuh, mereka akan berada di sisinya untuk menguatkan dan membuat sang remaja bangkit dan tidak berputus asa.

 

Yohanes Heri Widodo, M.Psi, Psikolog

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pemilik Taman Bermain dan Belajar Kerang Mutiara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.