Sukses

5 Kesalahan Saat Membeli Obat

Beberapa kesalahan kerap terjadi dan membuat kesalahan pengobatan

Liputan6.com, Jakarta Bila sedang sakit, umumnya orang akan membeli obat agar lekas sembuh. Sayangnya, beberapa kesalahan kerap terjadi dan membuat kesalahan pengobatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mencatat, gara-gara kesalahan pengobatan tersebut, setidaknya satu kematian terjadi setiap hari dan melukai 1,3 juta orang setiap tahunnya.

Berikut ini kesalahan-kesalahan konsumen saat membeli obat, seperti dikutip ABCNews, Kamis (23/10/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

minta obat paten

1. Selalu minta obat paten dibanding generik

Harga obat generik memang lebih murah, tapi jangan salah, secara kualitas, obat generik sama efektifnya dengan obat paten. Sebab dalam pembuatan obat generik, semua bahan aktif yang digunakan harus sama seperti aslinya dan diawasi Badan Pengawas Obat dan Makanan.

2. Mengkombinasikan obat dengan minuman selain air putih

Mungkin dengan alasan sulit mendapat air putih, obat akhirnya diminum dengan jus dan miuman lain yang berasa. Padahal menurut ahli farmasi, Kim Russo, PharmD mengonsumsi obat dengan jus jeruk misalnya dapat mengurangi atau meningkatkan absorption-yang dapat menyebabkan overdosis.

Ada juga obat-obatan tertentu yang tidak boleh diambil dengan makanan yang kaya kalsium karena akan mengganggu penyerapan obat.

3 dari 4 halaman

Tak bicara dengan apoteker



3. Tidak berbicara dengan Apoteker

Kebanyakan orang membeli obat tanpa konsultasi pada apoteker. Padahal ini penting, apalagi semua obat memiliki efek samping.

"Berbicara dengan apoteker bisa membantu Anda mendapatkan pengobatan yang terbaik," Russo menyarankan.

4. Menyimpan obat di tempat yang salah

Setelah membeli obat, jangan simpan di kamar mandi karena tempat tersebut lembap dan dapat menurunkan fungsi obat. Selain itu, kata Russo, obat juga perlu dilindungi dari cahaya matahari.

"Beberapa obat, seperti insulin, mungkin perlu didinginkan pada awalnya, tetapi dapat dikeluarkan sesaat sebelum penyuntikan dan kemudian disimpan pada suhu kamar selama beberapa hari. Tapi ingat, beberapa obat yang harus disimpan di lemari es kemudian disimpan di suhu kamar akan kehilangan efektivitasnya," kata Russo.

4 dari 4 halaman

Tak buang obat kedaluwarsa



5. Tidak membuang obat expired alias kedaluwarsa

Kebanyakan obat bertahan hingga dua tahun setelah tanggal kedaluwarsa. Tapi Anda sering lupa untuk membuangnya.

"Obat jantung, kejang, atau obat hormon bisa sangat berbahaya bagi lingkungan. Hanya beberapa obat, termasuk pereda nyeri, harus dibuang dan disiram. Sisanya buang obat dengan membungkusnya di kantong plastik agar anak-anak atau hewan peliharaan tidak mengambilnya," jelas Russo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.