Sukses

Jokowi Tak Perlu Hindari Makanan Tertentu

Menghindari makanan tertentu agar terhindar dari perut buncit tidak seharusnya dilakukan Jokowi

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dianjurkan untuk tidak menghindari makanan tertentu demi menghindari perut buncit dan terbebas dari sejumlah penyakit. Asalkan dilakukan saat jam makan, maka Jokowi dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi badan Jokowi juga kurus.

"Lagipula sebagai Presiden, Jokowi dapat menolak ajakan makan bila memang dia sudah kenyang, atau tidak lapar. Bila dianggap tidak menghormati karena sudah terlanjur dihindangkan, protokolernya kan dapat menghubungi yang punya acara dan mengatakan kalau Pak Presiden sudah makan, dan tidak perlu disediakan santapan," kata Dokter Spesialis Olahraga, Dr. Michael Triangto, SpKO saat dihubungi Health-Liputan6.com, Senin (20/10/2014)

Jokowi yang baru saja dilantik menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR RI pada Senin (20/10/2014) pagi seharusnya dapat mengatur apa yang seharusnya dia makan.

"Kayak pemberitaan `Jokowi ngajak makan sate Padang sejumlah wartawan TIME` di TIME, saya yakin Jokowi hanya memesan itu saja. Dan saya juga yakin, kalau Jokowi tidak mungkin menyantap lebih dari 20 tusuk sate Padang," kata Michael.

Menurut Michael, sebagai tamu seseorang dapat menolak ajakan menyantap makanan bila memang kondisi perut sudah kenyang, tidak lapar, atau menderita penyakit tertentu. Dan kalau pun ingin menyantapnya, dapat sekadar mencicipi.

"Kayak penderita diabetes, dia bisa menolak dengan alasan karena dia diabetes dan tidak dapat menyantap makanan tersebut. Apalagi Presiden, dapat menentukan apa yang seharusnya dia makan," kata Michael.

Michael mengatakan, jenis makanan yang tidak dapat ditolak oleh Jokowi adalah makanan yang dibuatkan langsung oleh ibunya. "Kalau dari ibu `kan, Jokowi tidak mungkin bisa tolak," kata Michael sembari tertawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini