Sukses

Arti Psikologis Hadirnya Prabowo di Pelantikan Jokowi

Sikap berani Prabowo yang hadir di pelantikan Jokowi, dinilai oleh Psikolog sebagai sosok yang arif dan pemberani

Liputan6.com, Jakarta Tepuk tangan gemuruh diberikan kepada Prabowo Subianto saat menghadiri pelantikan Joko Widodo atau Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR, Senin (20/10/2014) pagi.

Kehadiran Prabowo ini menjadi istimewa karena sejak pemilu hingga 2 hari sebelum pelantikan, rivalitas Jokowi dan Prabowo terus berlanjut. Bahkan Prabowo belum sepatah kata pun mengucapkan selamat kepada rivalnya itu.

Tapi keinginan Jokowi untuk rekonsiliasi dengan mendatangi Prabowo di jalan Kertanegara 4 Jakarta pada Jumat 17 Oktober 2014 akhirnya membuat rivalitas keduanya mencair. Jokowi kala itu menyambangi Prabowo yang saat itu merupakan hari ulangtahunnya yang ke-63.

Kabar bahwa Prabowo tak akan datang di pelantikan Jokowi juga akhirnya tertepis. Psikolog, Tika Bisono, mengatakan, sebagai pemimpin yang arif, memang sudah sepantasnya Prabowo menunjukan sikap seperti itu. Bagaimana juga, dalam setiap `pertandingan` pasti ada yang menang, dan ada juga yang kalah.

"Ini menandakan bahwa ada komunikasi politik yang positif di antara keduanya. Sebagai yang kalah, dia justru menghormati yang menang, itu sangatlah bagus," kata Tika Bisono saat dihubungi Health-Liputan6.com, Senin (20/10/2014)

Tika mengatakan, merasa dirinya dimanusiakan walaupun kalah dari Jokowi, membuat Prabowo berani untuk tampil dan menunjukan bahwa dia bisa menerima kekalahan itu. "Terpenting, dia sudah menunjukan bahwa kualitas dan mentalitas tidak kalah dari yang menang," kata Tika menambahkan.

Sikap `gentleman` yang diperlihatkan Prabowo, terang Tika, secara tidak langsung membuyarkan pikiran negatif masyarakat Indonesia terhadap dirinya yang selama ini dianggap tidak dapat menerima kekalahan.

"Meskipun kalah, Prabowo telah menunjukan mental sebagai pemenang, dan tidak semua pemimpin siapa pun itu (baik bos di kantor) tidak semuanya memiliki sifat seperti itu," kata Tika.

Sekali pun ada masyarakat yang menilai bahwa tindakan yang dilakukan Prabowo adalah dibuat-buat, bagi Tika Bisono itu tidak masalah. "Enggak masalah kok. Itu menandakan bahwa 'Tuh, kan, gue juga bisa menerima kekalahan'," kata Tika.

"Lagi pula, secara defacto Koalisi Merah Putih pemanangnya, kan?" kata Tika menambahkan.

Dijelaskan kembali oleh Tika Bisono, jarak yang cukup panjang antara pengumuman dengan pelantikan Jokowi sebagai Presiden, membuat Prabowo mampu mengontrol emosinya dengan sangat baik.

Sebab butuh waktu lama bagi individu agar mampu mengontrol emosinya dengan cukup baik, apalagi emosi karena kalah dalam satu pertandingan, seperti yang dialami Prabowo Subianto terhadap Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini