Sukses

Hindari Bully, Orangtua Harus Pantau Jejaring Sosial Milik Anak

Orangtua dan guru harus bekerjasama agar anak terhindar dari bullying

Liputan6.com, Jakarta Bullying yang terjadi pada anak-anak, terkadang membuat mereka takut untuk menuntut ilmu di sekolah. Terlebih dengan adanya ponsel pintar dan media sosial, ancaman intimidasi terhadap anak kerap dirasakannya selama 24 jam dalam 7 hari.

Paula Todd, Pemerhati Anak dari London, Inggris, mengatakan bahwa hal paling utama yang membuat mereka mampu melakukan intimidasi melalui jejaring internet karena stres, dan kerap merasakan ketegangan.

"Jika anak-anak itu ada masalah di rumah, mereka tidak memiliki kapasitas dan keberanian untuk berbicara langsung, sehingga melampiaskannya melalui internet," kata Paula.

Di sisi lain, orangtua juga harus mampu menjadi penjaga `gawang` bagi anak-anaknya di media sosial. Untuk itu, orangtua dianjurkan agar rutin mengecek jejaring sosial pribadi anak-anaknya, agar dapat mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anak-anaknya.

"Orangtua harus berpartisipasi dengan anak-anaknya. Memantau apa saja yang mereka bicarakan di telepon, akun media sosial mereka, serta membatasi akses mereka untuk terus berselancar," kata Ahli Pendidikan Media Sosial di Mediated Reality, Jesse Miller, seperti dikutip Fox News, Rabu (15/10/2014)

Terpenting, kata Jesse, orangtua harus bisa mengatur kapan waktu yang tepat agar anak-anak mereka dapat mengakses jejaring sosial di komputer atau ponsel pintar mereka. Sehingga mereka terhindar dari kasus bullying.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.