Sukses

Top 5 Health: Usia Puncak Menikmati Hubungan Intim

Kehidupan seksual tak mengenal usia. Puncak hubungan intim bagi wanita adalah ketika berusia di atas 40 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan seksual tak mengenal usia. Di saat usia muda, kondisi tubuh memang sangat prima tapi banyak yang belum bisa menikmati dan tahu apa yang namanya orgasme.

Sebuah penelitian menemukan puncak hubungan intim bagi wanita adalah ketika berusia di atas 40 tahun. Saat itulah wanita benar-benar bisa percaya diri dengan kondisi tubuhnya.

Berita tersebut paling banyak disorot pembaca health.liputan6.com di edisi Sabtu 4 Oktober 2014. Berikut artikel yang jadi perhatian pembaca:

Nikmatnya Hubungan Intim Baru Memuncak di Usia 40 Plus

Sekitar 70 persen wanita merasakan orgasme yang hebat saat berusia lebih dari 40 tahun. Hal itu tidak dialami ketika wanita 20-an atau 30-an tahun. Mengapa bisa begitu, simak artikel berikut!


Alasan Kenapa Sebelum Dimasak Kentang Harus Direndam Dulu

Merendam kentang sebelum memasaknya ternyata dapat mengurangi kadar akrilamida dalam kentang. Akrilamida yang ditemukan dalam sejumlah besar makanan dapat membahayakan kesehatan dan menyebabkan kanker.


Senam Kegel, Di Mana Saja dan Kapan Saja

Agar mampu melakukan senam kegel secara benar, tentu Anda harus tahu otot-otot mana yang harus dikerut serta dilepaskan. Untuk memastikannya, cobalah hentikan aliran urine ketika Anda sedang buang air kecil atau berkemih. Jika Anda berhasil melakukannya, selamat… Anda sudah menguasai gerakan dasarnya.


Resep Kulit Halus di Usia 40-an

Kedelai oleh para pakar dinyatakan merupakan sumber fitoestrogen (tumbuhan yang mengandung bahan serupa estrogen). Itu sebabnya para pakar menganjurkan wanita mengonsumsi banyak tempe dan susu kedelai jika usia telah lebih dari 35 tahun. Lebih baik sejak jauh-jauh hari, mengingat penurunan kadar hormon estrogen telah dimulai pada usia 25 tahunan.


Sirenomelia, Terlahir Seperti Putri Duyung

Penderita sirenomelia terlahir seperti putri duyung. Mereka terlahir dengan dua kaki yang menyatu atau bahkan hanya terlahir dengan satu kaki dengan berbagai kekurangan atau kerusakan organ tubuh lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.