Sukses

4 Cara Makan yang Sehat ala Adrian Maulana

Bagi Adrian Maulana, menjaga asupan makan lebih baik ketimbang harus memperbanyak konsumsi suplemen.

Liputan6.com, Jakarta Jadwal aktivitas padat tidak membuat Adrian Maulana tergiur untuk terlalu banyak mengonsumsi suplemen, agar tubuh senantiasa sehat dan bugar. Bagi Adrian, menjaga asupan makan lebih baik ketimbang harus memperbanyak konsumsi suplemen.

"Suplemen sesuai namanya adalah tambahan. Jadi, jangan sampai terlalu mendewakan yang namanya suplemen. Yang harus diperhatikan adalah makanan utama yang sehari-hari kita masukkan ke dalam tubuh," kata Adrian Maulana kepada Health-Liputan6.com di Jakarta, ditulis pada Sabtu (27/9/2014)

Lebih lanjut pria kelahiran 29 Oktober 1977 mengatakan, ada pun makanan yang baik untuk tubuhnya harus memenuhi 4 hal; sumbernya, jumlah dari makanan yang dikonsumsi, cara penyajian, dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sumber



1. Sumber

Aktor yang kini lebih dikenal sebagai pembawa acara berita pagi di salah satu stasiun televisi swasta mengutarakan, tidak setuju bila ada orang yang mengatakan, bila ingin sehat dan langsing cukup dengan diet buah-buahan dan sayuran saja.

"Bagi saya itu kurang," kata dia.

Menurut Adrian, pada hakekatnya tubuh membutuhkan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Keseluruhan sumber itu tidak dapat diganggu gugat, dan harus dikonsumsi agar tubuh mendapatkan semua manfaatnya.

3 dari 5 halaman

Jumlah



2. Jumlah

Abang None 1992 menekan, meski roti gandum memiliki segudang manfaat untuk tubuh, bukan berarti bisa dikonsumsi sembarangan dengan jumlah yang berlebihan. Semua yang masuk ke dalam tubuh, harus sesuai porsinya.

"Kita harus camkan bahwa segala sesuatu yang baik belum tentu dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak, yang pada akhirnya membuat kita gemuk," kata Adrian.

4 dari 5 halaman

Cara penyajian



3. Cara penyajian

Adrian percaya, semakin minim proses memasak tentu akan semakin baik. Semakin kita menambahkan sesuatu ke dalam masakan, membuat makanan yang akan dikonsumsi menjadi tidak baik.

Misalnya saja nasi putih. Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan nasi putih bila dalam penyajiannya sudah benar. Yang menjadi masalah adalah ketika nasi putih itu dicampurkan minyak dan digoreng. Apalagi kalau minyak yang digunakan adalah minyak bekas.

"Sama halnya kayak larangan jangan mengonsumsi buah avokat karena bisa membuat kita gemuk. Jangan salah, avokat itu sumber lemak terbaik. Namun akan menjadi tidak oke ketika avokat itu dicampur susu kental manis," kata Adrian.

"Pun dengan kacang yang merupakan sumber nabati terbaik. Kacang itu bagus untuk regenerasi kulit. Tapi akan menjadi masalah bila digoreng," kata Adrian menambahkan.

5 dari 5 halaman

Waktu


4. Waktu

Dalam kesempatan itu, Adrian mengambil contoh kasus yang dialami oleh kerabatnya. Kepada Adrian sang kerabat mengaku, berat badannya tidak mengalami penurunan, padahal setiap malam hanya mengonsumsi buah-buahan saja.

Saat ditanyakan lebih lanjut, kerabat itu mengatakan bahwa buah yang dikonsumsinya adalah pisang, mangga, dan melon. Bukan  buah yang mengandung rendah glukosa seperti apel.

"Harus diperhatika juga bahwa buah tidak dapat dikonsumsi sembarangan. Misalnya saja pisang. Pisang memang sumber protein dan karbohidrat yang bagus, tapi lebih cocok dikonsumsi di saat kita masih banyak melakukan aktivitas," kata Adrian.

"Konsumsi buah seperti pisang itu jangan di malam hari, saat aktivitas kita cenderung berkurang," kata Adrian menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.