Sukses

4 Gangguan Akibat Asap Kebakaran Hutan di Riau dan Kalimantan

Kebakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitarnya. Beragam gangguan pun dapat terjadi pada masyarakat tersebut.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, ada empat gangguan kesehatan yang harus diwasdapai selama kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan;

1. Paru dan pernapasan


2. Gangguan pada organ mata (iritasi dan peradangan), hidung (iritasi dan alergi), dan gangguan kulit.


3. Beragam penyakit kronik yang ada menjadi lebih buruk


4. Gangguan saluran cerna yang disebabkan bahan makanan dan minuman yang tercemar oleh debu dari kebakaran hutan tersebut.

"Kalau paru dan pernapasan itu seperti peningkatan ISPA dan perburukan penyakit asma, bronkitis dan emfisema," kata Tjandra Yoga seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health-Liputan6.com pada Jumat (19/9/2014)

Untuk pencegahan terjadinya masalah dan penanggulangannya, lanjut Tjandra Yoga, maka masyarakat perlu melakukan beberapa hal seperti dijelaskan berikut ini;

1. Sedapat mungkin menghindari atau mengurangi untuk menghirup asap dengan cara;

a. di luar ruangan : batasi aktivitas dan menggunakan masker


b. di dalam ruangan : kecil kemungkinan asap dari kebakaran hutan masuk ke dalam rumah.

2. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara saksama untuk peningkatan daya tahan tubuh.

3. Bagi yang memiliki penyakit kronik, harus lebih waspada dan memeriksakan diri ke dokter.

4. Tingkatkan kegiatan umum seperti menjaga kebersihan, sumur serta bahan makanan dan minuman ditutup, makanan dan minuman dimasak dengan baik.

Diharapkan dengan langkah-langkah sederhana tersebut, warga di sekitar lokasi kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.