Sukses

Kelola Hati Atasi Jerawat

Siapa sangka perasaan hati dan pikiran bisa berdampak pada kulit, Stres bisa picu jerawat.

Liputan6.com, Jakarta Segala macam cara telah dicoba mulai dari mengubah asupan makanan, gaya hidup dan menjaga kebersihan tapi jerawat tak juga sembuh. Namun sudahkah mencoba mengelola hati dan pikiran agar tak terbebani dengan beratnya tekanan hidup.

Hadirnya jerawat punya hubungan dengan rasa tertekan atau stres yang Anda hadapi. Tekanan ini memicu tubuh melepaskan hormon kortisol atau hormon stres.

"Salah satu dampak langsung dari peningkatan kadar kortisol adalah jerawat terang Dokter Anne Chapas pendiri Union Square Laser Dermatology seperti dilansir Huffington Post, Jumat (19/9/2014).

Peneliti Alexa Kimble pernah melakukan studi terhadap dampak mahasiswa Standford University yang sedang ujian terhadap kulit mereka. Hasilnya faktor stres menghadapi ujian membuat jerawat hadir lebih banyak dibandingkan saat tidak ujian.

Tak dipungkiri memang, saat menghadapi tekanan dalam hidup seperti masalah pekerjaan atau ekonomi membuat kebiasaan hidup jadi berubah, salah satunya kurang tidur.

"Orang-orang yang menderita insomnia memiliki tingkat kortisol. Seperti diketahui kortisol mampu menghadirkan jerawat," terang dermatologis dari Specific Beauty Skincare, Dokter Hillary.

Bisa jadi juga, stres muncul gara-gara jerawat yang muncul. Penampilan terganggu dan Anda merasa rendah diri dan tertekan atas hal ini pun memicu tekanan yang membuat stres hadir.

Lalu bagaimana cara untuk mengurangi jerawat? Selain makan sehat dan jaga kebersihan, meditasi diperlukan agar perasaan hati lebih stabil dalam menghadapi kehidupan penuh tekanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.