Sukses

Meski Sulit Sembuh, Penderita Pikun Ingin Tahu Penyakitnya

Meningkatkan kesadaran serta memahami gejala awal demensia sekaligus melakukan diagnosa dini merupakan langkah awal yang penting

Liputan6.com, Jakarta Meningkatkan kesadaran serta memahami gejala awal demensia sekaligus melakukan diagnosa dini merupakan langkah awal yang penting dalam menangani kasus penyakit yang sering disebut pikun.

"Hal ini merupakan bagian dari visi dan misi kami di Alzheimer Indonesia, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan orang dengan demensia beserta keluarga dan pengasuhnya di Indonesia,"ujar Direktur Eksekutif Alzheimer Indonesia DY Suharya, dalam surat elektroniknya ke redaksi Liputan6.com, Kamis (18/9/2014).

Suharya menyebutkan, sebuah penelitian global yang dilakukan oleh GE Healthcare baru-baru ini mengungkapkan bahwa kebutuhan akan diagnosa yang tepat waktu guna mengurangi risiko serta memeroleh akses terhadap pengobatan, layanan serta dukungan baik medis maupun non-medis sangat tinggi.

Penelitian bertajuk "Pentingnya Mengetahui" (The Value of Knowing) ini dilakukan terhadap 10.000 orang dewasa di 10 negara. Fakta yang terungkap adalah, 3 dari 4 orang di seluruh dunia ingin mengetahui gangguan saraf (neurological disorder) apa yang mereka miliki meskipun tidak ada upaya penyembuhan yang bisa dilakukan.

"Di tanah air, meskipun tidak dapat disembuhkan, 71 persen masyarakat Indonesia ingin tahu apakah mereka mengidap gangguan saraf atau tidak. Bahkan, 77 persen ingin mengetahui apakah orang terdekat menderita gangguan saraf atau tidak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini