Sukses

Ibu Penderita Hepatitis B, Masih Aman Beri ASI ke Buah Hati

Liputan6.com, Jakarta Ibu pengidap hepatitis B masih tetap bisa memberikan air susu ibu (ASI) ke sang buah hati, tanpa harus takut dan khawatir pemberian ASI akan menularkan virus hepatitis B tersebut.

Prof. Dr. dr. Ali Sulaiman, Sp.PD mengakui bahwa di dalam cairan ASI, terdapat virus hepatitis B. Akan tetapi, jumlahnya sangat sedikit dan tidak akan memengaruhi terjadinya penularan seperti yang ditakuti selama ini.

"Mencegah terjadinya penularan dari ibu pengidap hepatitis B ke bayi yang baru dilahirkan, dianjurkan untuk memberikan vaksin hepatitis B yang pertama kali kurang dari 24 jam kelahiran. Jangan tunggu sampai 7 hari," kata Ali Sulaiman dalam acara `Sayangi Hatimu Lakukan Deteksi Dini` di Ruang Maharmadjono, Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, pada Selasa (16/9/2014)

Pakar Hepatitis di Indonesia menambahkan bahwa sesudah itu, dilanjutkan 3 dosisi pada usia 2, 3, dan 4 bulan sesuai dengan program imunisasi nasional. "Jadi, ibu tidak perlu takut yang berlebihan," kata Ali menambahkan.

Selain itu, karena virus hepatitis B ini dapat ditularkan melalui cairan darah dari puting yang terluka, sebisa mungkin untuk menghindari terjadinya gigitan.

"Tapi, bayi itu kan rata-rata tidak punya gigi. Kalau putingnya luka, nggak tahu deh siapa yang gigit?," kata dia sambil bercanda.

Terpenting, kata Ali, selama pemberian ASI yang berlangsung enam bulan sampai dua tahun, ibu diharapkan menghentikan pengobatan yang tengah dijalaninya.

Ali khawatir, ini memengaruhi kondisi kesehatan bayi. Nantinya, setelah pemberian ASI selesai, ibu dapat melanjutkan kembali pengobatan yang terhenti sementara itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.