Sukses

Ini yang Menjadi Andalan Utama RSCM

Selain sebagai sarana pendidikan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki sumber daya yang dapat diandalkan.

Liputan6.com, Jakarta Selain sebagai tempat pendidikan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan. RSCM memiliki 24 spesialis dan 167 sub spesialis yang terlengkap di seluruh Indonesia.

"Dari dua puluh empat spesialis itu, 90 persennya tergabung dalam komunitas Internasional. Hampir semua perhimpunan profesi yang memiliki afiliasi internasional, pasti orang RSCM-FKUI," kata Direktur Utama RSCM, dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD.

Selain SDM yang memadai, RSCM pun telah mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang dulu tidak bisa disembuhkan. Misalnya kanker hati, yang mana dulu pasien tinggal menunggu `waktu` selama enam bulan, namun kini ketika kondisi ditemukan sedini mungkin, maka dapat dilakukan transplantasi.

"Selain di Pertamedika Sentul, di RSCM pun sudah bisa dilakukan," kata dr. Czeresna menambahkan.

Biaya dari transplantasi hati di RSCM, kata dr. Czeresna, mencapai Rp 900 juta sepasang. Di mana Rp 230 juta dibiayai oleh BPJS Kesehatan, dan sisanya ditanggung langsung oleh RSCM. Memang berat bagi RSCM. "Tapi itu kan demi kesembuhan pasien," kata Heriawan menerangkan.

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, tiga atau empat propinsi di Indonesia memiliki jumlah penderita Hepatitis B cukup tinggi. Diprediksi, 10 sampai 15 tahun ke depan akan menderita liver kronik. Kalau seperti ini, siapa yang dapat menolong pasien itu, kalau RSCM tidak berlatih sendiri.

"Kalau di luar negeri, hanya orang yang mampu yang bisa, toh? Padahal yang terkena kondisi ini tidak mengenal status ekonomi," kata dr. Czeresna. "Maka itu, saya teriak-teriak ke CSR dan penyandang dana, semuanya saya cerewetin. Saya tidak peduli, toh saya cerewet bukan buat saya, tapi buat pasien," kata dr. Czeresna menerangkan saat berkunjung ke Redaksi Health Liputan6.com di Gedung SCTV Tower Lantai 14, Senayan City, Jakarta pada Senin (1/9/2014)

Pokoknya, jelas Czeresna, selama pasien berdomisili di Jakarta, pihak RSCM akan membantunya. Sebab, RSCM akan mudah meminta dana bantuan ke Gubernur DKI.

"Kalau di daerah, harus nyari ke Pemerintah Daerahnya. Komunikasi ke Pemda itu mengalami kesulitan, karena harus terbang ke luar kota," kata Czeresna menekankan.

Tidak hanya transplantasi kanker hati, kondisi yang menghabiskan uang kesehatan paling besar seperti cuci darah, juga dapat ditangani di rumah sakit yang terletak di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.

Pun dengan transplantasi ginjal, di mana dalam setahun RSCM mampu menangani 60 kasus. Padahal sebelumnya, mereka hanya mampu menangani 9 sampai 10 kasus dengan kondisi kelainan ginjal. "Transplantasinya dari saudara kandung," kata Czeresna.

Dilanjutkan Czeresna, masih banyak pengobatan jenis lainnya yang menjadi andalan di RSCM, yang keseluruhannya itu demi kesembuhan pasien. Misalnya seperti transplantasi darah untuk pasien leukimia, transplantasi sumsum tulang, transplantasi kornea, sampai cochlear untuk pasien tuli.

"Kita lagi berkreasi membuat cochlear itu sendiri, dan tidak beli. Kalau beli harganya mencapai Rp 200 juta. Rencananya, bahannya itu terdiri dari semacam kristal slikon," kata Czeresna.

Integritas

Namun yang pasti, dari semua yang dimiliki dan menjadi andalan di RSCM, Czeresna bangga melihat rekan sejawatnya yang memiliki integritas tinggi terhadap RSCM dengan segala keterbatasan yang dimiliki rumah sakit itu.

"Bahwa take home pay dari RSCM tidak terlalu wah, tapi mereka punya integritas tinggi. Mereka mau fight. Itu yang bikin saya bangga," kata Czeresna.

"Saya pernah bikin survei dari 5 nilai-nilai yang ada di RSCM. Integritas itu nilai maksimal 6, tapi nilai rata-rata mereka 5. Itu kan cukup tinggi. Dari 500 dokter, yang kita ambil sebanyak 200-an dokter sebagai sampling. Dan itu sudah cukup mewakili pihak RSCM," kata Czeresna menerangkan.

Kurang lebih, itulah yang dapat diandalkan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini